Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta menyentil keras Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, kritikan itu berkaitan dengan kehadiran Anies Baswedan pada rapat Paripurna bareng DPRD DKI Jakarta pada Selasa (31/5/2022) lalu.
Dimana saat rapat tersebut Pemprov DKI juga dianugerahi predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). Itu adalah WTP yang ke-5 buat Pemprov DKI yang direngkuh secara beruntun.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengaku bingung melihat Anies Baswedan yang tiba - tiba hadir pada kesempatan itu, sebab pada rapat - rapat paripurna sebelumnya, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memang jarang hadir dengan berbagai dalih.
Dia hanya mengutus perwakilan dari Pemprov DKI, hal ini yang membuat pembahasan dalam rapat paripurna kadang terkendala, lantaran orang - orang utusan Anies Baswedan dinilai tak berkompeten.
"Paripurna yang datang kan saat dia memamerkan bahwa dia kinerjanya baik selebihnya nya kan enggak. Paripurna-paripurna yang lain mana, nggak kan, semuanya ke wakil," kata Gembong ketika ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat Kamis (2/6/2022).
Gembong bertambah dongkol ketika mengetahui Anies Baswedan dengan bangganya memamerkan WTP ke-5 itu di berbagai media sosialnya, seolah - olah dengan WTP tersebut persoalan di Jakarta sudah dituntaskan Anies Baswedan.
Kenyataannya lanjut Gembong, banyak program Anies yang masih berantakan jelang masa purna tugasnya pada Oktober 2022 ini. Salah satu program yang gagal dibereskan Anies adalah penanganan banjir di Jakarta, selain itu masalah kemacetan juga tak sepenuhnya diselesaikan.
Ketimbang sibuk membangga - banggakan penghargaan itu, Gembong meminta Anies fokus bekerja di sisa masa jabatannya ini dengan mengebut berbagai pekerjaan rumah yang belum beres, jangan sampai program - program mangkrak itu justru bikin pening Gubernur selanjutnya.
"Iya catatan, jadi masih banyak PR lah itu. Jadi jangan membanggakan seratus persen dapat WTP, karena masih banyak PR yang harus dikerjakan. Perbaikan-perbaikan masih banyaklah itu," tegs Gembong.
