Aksi viral konvoi sejumlah pengendara motor yang beratribut khilafah di Cawang, Jakarta Timur, mendapat sorotan berbagai pihak dengan kekhawatiran kemunculan mereka akan membangkitkan paham khilafah.
Direktur Eksekutif Yayasan Prasasti Perdamaian, Taufik Andri mengatakan, pemotor yang konvoi dengan membawa tulisan dan bendera khilafah itu merupakan kelompok Khilafatul Muslimin yang berbasis di Lampung.
Baca Juga: Usai Diimbau Anies, 4.444 Masjid di Jakarta Siap Gelar Salat Ghaib Untuk Eril Bada Jumat
Dia menilai, aksi tersebut sebagai sesuatu yang aneh. Sebab, berbeda dengan karakter aktivitas kelompok tersebut yang selama ini tak pernah melakukan provokatif.
Kini, kata Andri, justru mereka membuat gaduh dan muncul ke publik seolah sebagai bentuk provokasi.
"Saya malah merasa aneh, yang biasanya nggak nongol, tiba-tiba nampak. Padahal momentum politiknya tak ada yang serius terjadi," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (2/6/2022).
Cara Dakwah Berbeda dengan HTI
Menurutnya, kelompok Khilafatul Muslimin memiliki cara dakwah berbeda dengan kelompok HTI yang kini sudah dibubarkan dan dilarang oleh pemerintah.
Jika Khilafatul Muslimin memiliki cara dakwah yang biasa dan tidak ekstrem. Sedangkan HTI cukup ekstrim dan aktif di dunia dakwah yang sifatnya terbuka.
Baik di media sosial maupun isu-isu populis dengan isu demonstrasi. Bahkan, lanjut Andri, mereka berdemonstrasi bersama-sama dengan isu politik dan lainnya.
"Ketika kini mereka provokatif perlu dilihat apakah mereka mengalami perubahan strategi atau tidak. Tapi di sisi lain sebetulnya ya kita harus mengerti dalam konteks ideologi kelompok ini tidak bisa dibubarkan," paparnya.
Perlu Diwaspadai
Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.