“Menurut sy pembatasan bkn berarti menaikan Harga. Seperti anda @Dennysiregar7 mungkin bs masuk karena punya uang. Kalau seperti km mau Mengenal Borobudur tp tak punya uang bagaimana? Harus ada solusi yang akomodatif,” ujar @ArmanSi***.
Denny Siregar menjawab, “Saya jg ga punya yang segitu utk masuk candi. Tapi saya bisa gratis ngeliat dari luar candi sambil belanja di pinggir. Mengenal borobudur gak perlu naik candi, banyak informasi disekitarnya. Wisatanya diluar candi, bukan didalam. Batu2an di candi itu sejarah, hrs dijaga dr aus.”
Setelah itu, Denny Siregar mengunggah tangkapan layar yang menjelaskan bahwa pada 11 Februari 2022, pemerintah meresmikan status Candi Borobudur (bersama Candi Pawon dan Mendut) kembali menjadi tempat peribadatan umat Buddhis di Indonesia.
Baca Juga: Tegas! Luhut Ancam Pengusaha yang 'Bermain-main' dengan Harga Minyak Goreng
Tak hanya Candi Borobudur, Candi Prambanan juga diresmikan statusnya sebagai tempat peribadatan umat Hindu.
Denny Siregar kemudian menyinggung soal ‘warisan’ yang harus dijaga.
Ia mengatakan, “Sejak dulu saya mendukung keputusan ini. Candi2 kita harus jadi destinasi reliji dari seluruh dunia. Karena itu harus dijaga, krn kalo rusak krn sembarang org masuk, maka kita selain kehilangan sejarah, hilang juga pusat wisata relijinya.
“Ini namanya menjaga warisan,” tegas Denny.
Ini keputusan yg benar. Candi borobudur itu sejatinya tempat ibadah. Candi adalah cagar budaya yg hrs dilindungi.
— Denny siregar (@Dennysiregar7) June 5, 2022
Kalo tiket murah dan banyak org naik candi, lama2 candi akan rusak. Biaya perawatannya mahal banget. Cara paling murah adalah membatasinya.https://t.co/NvYTRQP0Qx