Luhut Naikkan Tarif Tiket Jadi Rp750 Ribu, Denny Siregar: Keputusan yang Benar, Candi Borobudur Itu Tempat Ibadah!

Luhut Naikkan Tarif Tiket Jadi Rp750 Ribu, Denny Siregar: Keputusan yang Benar, Candi Borobudur Itu Tempat Ibadah! Kredit Foto: Instagram/Denny Siregar

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengumumkan soal rencana kenaikan tarif tiket Candi Borobudur menjadi Rp750 ribu untuk turis lokal, sedangkan wisatawan mancanegara menjadi USD 100.

Kebijakan yang disampaikan oleh Luhut kemudian menimbulkan polemik di masyarakat. Banyak dari mereka yang merasa keberatan dengan harga tiket itu.

Baca Juga: Luhut Sebut Masuk Candi Borobudur Naik Jadi Rp750 Ribu, Pengelola Wisata Buka Suara: Itu Tiket untuk…

Namun, Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero), Edy Setijono, menjelaskan kalau harga tiket tersebut hanya untuk pengunjung yang ingin naik ke Candi Borobudur.

Sementara itu, harga tiket masuk ke kawasan candi masih tetap Rp50 ribu per orang untuk wisatawan nusantara.

"Sementara itu, itu kan tiket untuk naik ke candi. Tiket regulernya masih tetap sama untuk wisnus Rp50 ribu , untuk wisman 25 dolar. Hanya tiket untuk ini berlaku cuma sampai pelataran candi saja," kata Edy kepada dikutip dari Antara pada Senin (6/6/20220).

Penetapan keputusan tersebut dilakukan untuk melindungi bangunan Candi Borobudur atau konservasi demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara.

Apalagi, Edy mengungkapkan bahwa bangunan Candi Borobudur mulai mengalami penurunan dan pengikisan yang diduga diakibatkan oleh adanya beban berlebih akibat kunjungan wisatawan.

Pegiat media sosial, Denny Siregar, ikut mendukung keputusan Luhut karena menurutnya Candi Borobudur merupakan tempat ibadah sekaligus cagar budaya yang harus dilindungi.

Baca Juga: Harga Tiket Borobudur Diutak-atik, Orang Gerindra Sampai Geleng - geleng Lihat Kelakuan Opung Luhut

“Ini keputusan yg benar. Candi borobudur itu sejatinya tempat ibadah. Candi adalah cagar budaya yg hrs dilindungi,” tulisnya dikutip Populis.id dari cuitan akun @Dennysiregar7 yang diunggah pada Minggu (5/6/2022).

Ia menambahkan, “Kalo tiket murah dan banyak org naik candi, lama2 candi akan rusak. Biaya perawatannya mahal banget. Cara paling murah adalah membatasinya.”

Seorang netizen kemudian berkomentar dan mempertanyakan soal solusi untuk orang yang ingin mengenal Candi Borobudur tetapi tidak memiliki uang.

“Menurut sy pembatasan bkn berarti menaikan Harga. Seperti anda @Dennysiregar7 mungkin bs masuk karena punya uang. Kalau seperti km mau Mengenal Borobudur tp tak punya uang bagaimana? Harus ada solusi yang akomodatif,” ujar @ArmanSi***.

Denny Siregar menjawab, “Saya jg ga punya yang segitu utk masuk candi. Tapi saya bisa gratis ngeliat dari luar candi sambil belanja di pinggir. Mengenal borobudur gak perlu naik candi, banyak informasi disekitarnya. Wisatanya diluar candi, bukan didalam. Batu2an di candi itu sejarah, hrs dijaga dr aus.”

Setelah itu, Denny Siregar mengunggah tangkapan layar yang menjelaskan bahwa pada 11 Februari 2022, pemerintah meresmikan status Candi Borobudur (bersama Candi Pawon dan Mendut) kembali menjadi tempat peribadatan umat Buddhis di Indonesia.

Baca Juga: Tegas! Luhut Ancam Pengusaha yang 'Bermain-main' dengan Harga Minyak Goreng

Tak hanya Candi Borobudur, Candi Prambanan juga diresmikan statusnya sebagai tempat peribadatan umat Hindu.

Denny Siregar kemudian menyinggung soal ‘warisan’ yang harus dijaga.

Ia mengatakan, “Sejak dulu saya mendukung keputusan ini. Candi2 kita harus jadi destinasi reliji dari seluruh dunia. Karena itu harus dijaga, krn kalo rusak krn sembarang org masuk, maka kita selain kehilangan sejarah, hilang juga pusat wisata relijinya.

“Ini namanya menjaga warisan,” tegas Denny.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover