Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha kena mental setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sukses menggelar balap mobil listrik Formula E pada 4 Juni kemarin.
Jamiluddin meyakini, kedepannya Giring tidak berani lagi bersikap tendensius terhadap Formula E karena faktanya acara tersebut mendapat dukungan dan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo yang selama ini jadi tempatnya berlindung.
"Giring dengan PSI yang selama ini berada di belakang Jokowi sudah tidak keberanian moral dan mental lagi. Giring kena mental," ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (7/6/2022).
Baca Juga: Nah Loh... Tuding Formula E Gak Sukses, Wakilnya Anies Muncul Bikin Mingkem Giring!
Sebelum Formula E digelar, Giring memang acap kali menjadi sorotan karena selalu melontarkan kritik keras terhadap Anies Baswedan. Bahkan mantan vokalis Band Nidji itu sempat mengalami insiden terperosok dalam lumpur ketika melakukan sidak di kawasan Formula E yang akhirnya dijadikan bahan ejekan.
Namun pasca acara itu berlangsung, Jamiluddin menilai kritikan Giring sudah tak senyaring biasanya. Ia menduga nyali Giring sudah menciut sehingga ia lebih memilih jalan lain dengan tak mau mengakui kesuksesan gelaran Formula E.
"Dengan restu Jokowi dalam Formula E tentu membuat nyali Giring menciut untuk mengkritik Anies," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua PSI Giring Ganesha menyebut gelaran Formula E masih jauh dari kata sukses. Tak perduli siapa yang datang, menurutnya acara itu hanya sebatas ramai-ramai saja tanpa adanya dampak secara signifikan yang bisa dirasakan oleh masyarakat Jakarta.
"Berhasil lihatnya dari mana? Kalau cuma ramai dan ingar-bingar saja, sih, itu bukan sukses," kata Giring di Jakarta, Senin (6/6/2022).
Baca Juga: M. Taufik Resmi Dicopot Gerindra, Banyak Gagalnya! Kandas Menangi Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 Jadi Sorotan
Menurut Giring, Formula E bisa dikatakan berhasil apabila memberi keuntungan pada kas daerah dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Meski acara Formula E telah selesai digelar, dirinya terus mendesak agar panitia dan Pemprov DKI bersikap transparan terlebih soal anggaran.
"Kita harus tanya dong, itu keuntungannya berapa? Ke rekeningnya yang masuk berapa? Terus, jumlah budget cost-nya berapa? Untung atau rugi. Kalau untung, uangnya dipakai buat apa? Terus kalau rugi siapa yang nanggung? Jangan sampai nanti kalo rugi nanti yang nanggung uang pajak masyarakat," ungkapnya.