Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar, merespon soal adanya sejumlah deklarasi yang dilakukan untuk mendukung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebagai Capres 2024.
Beberapa waktu lalu, memang terdapat dua deklarasi untuk Anies yang bermasalah hingga menimbulkan banyak sorotan publik.
Kedua deklarasi tersebut juga dilakukan dalam kurun waktu yang berdekatan, bahkan memiliki masalah masing-masing.
Dukungan untuk Anies awalnya dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan dirinya sebagai FPI Reborn.
FPI Reborn melakukan aksi deklarasi untuk Anies di Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Senin (6/6/2022).
Namun, Front Persaudaraan Islam (FPI) menegaskan kalau aksi tersebut bukan dilakukan oleh kelompok mereka dan menyebut FPI Reborn sebagai FPI palsu.
Setelah itu, ada deklarasi untuk Anies lagi yang dilakukan oleh Majelis Sang Presiden di sebuah hotel mewah pada Rabu (8/6/2022).
Sama seperti FPI Reborn, aksi yang bertajuk ‘Deklarasi Sang Presiden Kami Anies Baswedan’ juga diwarnai dengan sebuah masalah.
Hal itu disebabkan keributan yang terjadi antara panitia dengan peserta karena adanya bendera bertuliskan tauhid yang mirip dengan bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Terlebih, para peserta yang hadir dalam deklarasi tersebut juga disebut ada terdiri dari eks narapidana terorisme, HTI, hingga Front Pembela Islam (FPI).
Baca Juga: Update Pencarian: Kabar Baik! KBRI Bern Ungkap Peluang Ditemukannya Eril Karena Adanya Hal Ini
Mengetahui berbagai permasalahan tersebut, Musni Umar pun buka suara melalui akun Twitter pribadinya.
Menurutnya, ada pihak yang sedang melakukan berbagai cara untuk merusak citra positif Anies.
Ia juga menduga kedua insiden itu sebagai rekayasa politik dengan memperalat orang awam yang tidak mengerti politik.
“Berbagai cr dilakukan utk rusak citra positif Anies yg sukses bangun DKI,” tulisnya dikutip Populis.id dari cuitan akun @musniumar yang diunggah pada Kamis (9/6/2022).
Ia melanjutkan, “1) FPI Reborn, umat dibohongi mau doa di Monas, ternyt dkng Anies. 2) Dklrs Anies Capres di htl Bidakara, disebut ex HTI, FPI dan Napiter. Sy duga rkys politik. yg awam pltk diperalat untuk rusak Anies.”
Setelah itu, dalam cuitannya yang lain, Musni Umar menyebut bahwa saat ini banyak yang panjat sosial dengan mencalonkan Anies demi meraih popularitas.
Hal itu karena ia menilai, siapa pun yang mendeklarasikan untuk mencalonkan Anies, maka secara otomatis akan meraih popularitas.
Musni Umar menyampaikan, “Setiap org atau kmpln org berhak menclnkan Capres. Skrg ini bnyk yg pansos (panjat sosial) clnkan Anies utk raih popularitas.”
“Siapapun yang deklarasi clnkan Anies, dijamin akan meraih popularitas dan kita tdk bs cegah krn kita negara demokrasi. Ayo kita sukseskan Pemilu 2024!” tegasnya menandaskan.
Berbagai cr dilakukan utk rusak citra positif Anies yg sukses bangun DKI. 1) FPI Reborn, umat dibohongi mau doa di Monas, ternyt dkng Anies. 2) Dklrs Anies Capres di htl Bidakara, disebut ex HTI, FPI dan Napiter. Sy duga rkys politik. yg awam pltk diperalat untuk rusak Anies.
— Musni Umar (@musniumar) June 9, 2022