Anggota Komisi XI DPR Anis Byarwati mendorong industri keuangan untuk meningkatkan literasi kepada masyarakat.
Hal ini, kata dia, untuk mencegah masyarakat terjerat pada investasi bodong yang belakangan marak terjadi, seperti investasi Binomo Indra Kenz.
Diketahui bahwa animo masyarakat berinvestasi di pasar modal mengalami pertumbuhan secara progresif.
Sepanjang tahun 2021 mengalami lonjakan mencapai angka 7,5 juta atau mengalami kenaikan 93 persen dibandingkan dengan tahun 2020.
Baca Juga: Asetnya Dibalikin Polisi, Indra Kenz Dipulangkan dari Rutan?
"Tentunya pertumbuhan minat investasi ini menjadi hal yang positif, namun demikian, stakeholder industri keuangan baik lembaga pemerintah maupun swasta, termasuk didalamnya ada perbankan, regulator, sekuritas, manajer investasi dan penyedia jasa keuangan lainnya harus terlibat aktif melakukan edukasi pada masyarakat," ujar Anis dalam keterangannya, Kamis (9/6/2022).
Apa lagi, lanjut Anis, diketahui angka pertumbuhan minat investasi di pasar modal tersebut didominasi oleh kalangan anak muda yakni rentan usia 18-40 tahun, yang notabene masih membutuhkan pengalaman dan jam terbang.
"Bagus, anak muda sudah berpikir investasi. Tapi kalau tiba-tiba terjerat investasi bodong, itu yang perlu kita mitigasi," kata Politikus PKS ini.
Karenanya, tegas Anis, stakeholder industri keuangan bertanggungjawab sekaligus berkepentingan untuk menjaga kepercayaan dan kondusifitas di sektor keuangan.
Terlebih, tambahannya, pemerintah juga tengah mendorong perkembangan market ekonomi syariah, sehingga hal ini juga perlu menjaga kondusifitas pasar dan keyakinan publik.
"Kalau marak penipuan, tentu tidak kondusif dan muncul ketidakpercayaan bagi publik. Hal ini bukan hanya berimbas buruk pada pasar modal, namun upaya pemerintah mendorong market ekonomi syariah juga terganggu. Karenanya perlu edukasi dan literasi sebagai langkah mitigasi," tegasnya.