Keberadaan restoran Babiambo di Kelapa Gading, Jakarta Utara masih ramai disorot publik setelah restoran penyedia olahan daging babi itu viral di media sosial. Sejumlah pejabat dan politisi kompak mengecam keberadaan rumah makan padang yang tak lazim itu.
Kecaman keras juga datang dari petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas yang menyatakan keberadaan restoran itu menghina orang Minangkabau dan Agama Islam.
Pernyataan Anwar Abbas kemudian ramai ditanggapi sejumlah pengguna media sosial twitter, silang pendapat antar warganet mengenai pun tak terelakkan, banyak yang sepakat dengan omongan Anwar Abbas , tetapi tidak sedikit juga yang justru menyerang balik.
Salah satu yang menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pernyataan Anwar Abbas adalah akun @Hayuningrat7. Dia merasa heran dengan omongan Anwar Abbas, sebab tak semua orang Minangkabau memeluk Islam. Jadi seharusnya, daging babi yang diolah dengan gaya masakan padang tak menjadi soal.
“Saya tanya ke abbas @MUIPusat kalau orang non muslim dari padang apa tidak boleh memasak babi. Yang di rendahkan yg mana ?,” kata @Hayuningrat7 seraya membagikan foto tangkapan layar berita online berjudul ‘Anwar Abbas Kecam Penjual Nasi Padang Babi: Merendahkan Adat dan Ajarang Agama’ sebagaimana dilihat Populis.id Sabtu (11/6/2022).
Lebih lanjut netizen ini menilai Anwar Abbas sudah kelewat batas lantaran mendesak polisi mengadili pemilik restoran penjual rendang babi itu. Dia bahkan mending Anwar Abbas melanggar hak-hak dasar orang lain.
“Ini orang melanggar hak asasi manusia. Sudah keterlaluan lompat pagarnya,” tegasnya.
Sementara itu pengguna akun @TaufikDamas mengaku sebagai pemeluk Islam dirinya sama sekali tidak mempermasalahkan adanya restoran padang penjual rendang babi sebab pemiliknya juga telah menaruh hormat kepada umat Islam dengan menuliskan
keterangan bahwa rumah makan mereka menyediakan makanan non halal.
“Jika ada orang jual makanan yang tidak halal bagi muslim, dan ia mengumumkannya (non-halal), maka saya (sebagai muslim) merasa dihormati oleh penjual itu,” tuturnya.
“Dia (pemilik restoran) Non muslim, jualan nasi padang rendang Babi, target pasar nya orang Non muslim. Salah nya di mana?? Goblock yo kok kebacut raimu su asu!! MUI minta Polisi menangkap pemilik restoran yang masak rendang babi nasi padang karena dianggap menghina agama Islam. Jancuuuukkk!! MUI Tambah rusak,” kata akun @03_nakula.
“Masalahnya bukan minuman, makanan, rendang, atau babi. Masalahnya adalah arogansi dogmatis dan anti introspeksi. Menghalalkan berbagai cara demi agenda versi akidahnya. Lalu ngamuk ketika pihak lain sedang melakukan hal serupa,” timpal akun @BayuAnggoro.