Publik dan Pejabat Ribut Soal Nasi Padang Babi, Eko Kuntadhi: Kalau Rendang Biawak Boleh Gak?

Publik dan Pejabat Ribut Soal Nasi Padang Babi, Eko Kuntadhi: Kalau Rendang Biawak Boleh Gak? Kredit Foto: Instagram/Eko Kuntadhi

Pegiat Media Sosial Eko Kuntadhi merasa geram dengan ramainya respon publik dan pejabat yang merasa terhina dengan adanya warung nasi padang Babiambo di Kelapa Gading, Jakarta Utara yang menjual rendang dan gulai babi.

Menurutnya, pengolahan daging babi dengan ciri khas masakan padang adalah bentuk sebuah kreasi yang tidak bisa dibatasi. Sehingga ia terkejut ketika persoalan tersebut ternyata mendapat respon negatif dari beberapa anggota legislatif bahkan sampai ditanggapi langsung oleh Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi Ansharullah.

"Gua sih heran, jujur gua heran ko mereka ngeribetin soal ini, bahwa ada ciri masakan atau restoran padang dengan ciri-ciri seperti itu ya biasa saja. Ada sebuah kreatifitas yang mengkreasi masakan itu dengan bahan dasar babi masalahnya dimana?," kata Kuntadhi dikutip dari YouTube CokroTV, Senin (13/6/2022).

Baca Juga: Politisi Berdarah Minang Ini Setuju Wacana Gubernur Sumbar Masakan Khas Minangkabau Disertifikasi, Berkaca Dari Rendang Babi yang Viral

Kuntadhi lantas membalas dengan pertanyaan, apabila daging babi tidak boleh diolah dengan bumbu rendang, bagaimana dengan menu daging-daging yang lain. Seperti halnya daging uler atau daging biawak.

"Kalau masak daging biawak dengan bumbu rendang boleh gak, jadi rendang biawak, masak rendang uler boleh gak?," ucapnya.

Menurut Kuntadhi, semestinya para pejabat tidak lagi perlu meributkan restoran padang Babiambo yang sebenarnya saat ini sudah tidak beroperasi. Apalagi ketika restoran tersebut aktif berjualan, Sergio sang pemilik juga telah mencantumkan keterangan bahwa masakan tersebut bersifat non halal.

Baca Juga: Fakta-fakta Viralnya Rendang Babi, Bikin Heboh Publik Padahal Restonya Cuma Bertahan Berapa Bulan

Oleh sebab itu, Kuntadhi dapat memastikan bahwa makanan tersebut tidak akan dimakan oleh sembarang orang. Dan orang-orang yang  beli pun menurutnya adalah orang-orang yang berkeinginan untuk mencoba olahan daging babi tersebut.

"Toh udah jelas-jelas restoran itu juga sudah menjelaskan di halaman daringnya atau restoran itu sendiri bahwa ini adalah masakan non halal, jadi kalau ada umat muslim yang beli masakan itu jelas yang pertama dia gak bisa baca, kedua memang ingin nyobain babi kali ya, jadi gak perlu aneh," tandasnya.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini