Pemuda Papua Petrodes Mega Keliduan mengaku kecewa berat dengan pihak kepolisian yang menurutnya tebang pilih dalam menangani kasus hukum. Kekecewaan Mega dilatarbelakangi kasus rendang Babi yang secepat kilat diusut Polisi sedangkan kasus dugaan SARA yang ia laporkan beberapa bulan yang lalu hingga kini masih stagnan alias jalan ditempat.
Adapun dugaan kasus SARA ini menyeret politisi PDIP Perjuangan Ruhut Sitompul yang dianggap menghina orang Papua lantaran mengunggah foto editan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengenakan pakaian adat Papua yang lengkap dengan koteka.
“Urusan ketersinggungan (babi x masakan padang) diproses cepat oleh Polri @ListyoSigitP, menariknya Ruhut Sitompul sampai hari ini belum dipanggil,” kata Mega dalam sebuah cuitan di akun twitternya @MegaPKeliduan dikutip Populis.id Senin (13/6/2022).
Menurut Mega kasus Rendang Babi di restoran Babiambo, Kelapa Gading Jakarta Utara dengan kasus foto editan Anies Baswedan pakai koteka sebenarnya punya duduk perkara yang sama, yakni masalah ketersinggungan masyarakat Papua dan Masyarakat Padang Sumatera Barat.
Orang Papua tersinggung karena pakaian adat mereka dipakai menjadi bahan olok - olokan, sementara masyarakat Padang, Sumatera Barat tersinggung karena makanan khas daerah mereka yang selama ini terkenal halal dimodifikasi dengan masakan non halal.
“Apa babi lebih penting dari Ruhut Sitompul, atau Papua tidak lebih penting dari Sumatera Barat? Senin saya ke Polda lagi,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Ruhut Sitompul dipolisikan Mega setelah dia mengunggah foto editan Anies Baswedan mengenakan koteka di akun twitter pribadinya. Foto itu kemudian viral dan menuai polemik.
Mega sudah sekali dipanggil Polisi untuk menyerahkan bukti tambahan soal laporannya tersebut, namun hingga kini Ruhut Sitompul tak kunjung diperiksa polisi.