Usai Keluar dari PSI, Tsamara Amany Ngaku Dilecehkan Setiap Hari Saat Jadi Politisi Muda: Tubuh dan Relasi Seksual Aku Itu..

Usai Keluar dari PSI, Tsamara Amany Ngaku Dilecehkan Setiap Hari Saat Jadi Politisi Muda: Tubuh dan Relasi Seksual Aku Itu.. Kredit Foto: Instagram/Tsamara Amany Alatas

Seorang politisi muda yang beberapa waktu lalu keluar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany, meceritakan pengalamannya saat menjadi politisi sejak usia muda.

Hal itu disampaikan oleh Tsamara saat hadir dalam podcast Deddy Corbuzier yang videonya diunggah pada Kamis (16/6/2022).

Baca Juga: Meski Ditolak, Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Jonggol Tetap Digelar, Polisi Sampai Lakukan Pengamanan!

Awalnya, Deddy bertanya kepada Tsamara tentang perasaannya keluar dari partai politik yang diketuai oleh Giring Ganesha itu.

Tsamara pun mengaku bahwa satu sisi dirinya sedih dan tak ingin memberikan citra jelek ke PSI, sedangkan di sisi lain ia merasa bergairah menghadapi tantangan baru.

“Rasa keluar partai sih kompleks karena secara bersamaan PSI kan aku juga bantu besarin. Jadi, pasti sedih lah, enggak pengen kasih image jelek ke PSI,” ucapnya dikutip Populis.id dari kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Jumat (17/6/2022).

“Tapi secara bersamaan aku juga ngerasa excited karena ini ‘its new challenge for me’. Jadi, ini tantangan baru. Ya excited aja sih aku ngerasanya, ngeliat apa nih tantangan-tantangan baru yang akan aku dapat,” lanjutnya.

Deddy Corbuzier kemudian menyinggung Tsamara yang disebut sebagai kadrun karena setelah keluar dari PSI, suaminya dikaitkan dengan Anies Baswedan.

Baca Juga: Miris, Lima Tahun Menjabat Anies Minim Prestasi, Djarot: Saya Tidak Melihat Satu Prestasi yang Menonjol...

Tsamara sendiri tidak mempermasalahkannya karena ia menyadari kalau itu merupakan konsekuensi di dunia politik.

Ia juga mengaku sudah mengalami berbagai macam perlakuan selama lima tahun berada di dunia politik, termasuk dilecehkan.

Tsamara mengungkap, “Aku sih gapapa (disebut kadrun), konsekuensi politik. Biasa, kayak aku udah berpolitik dari muda banget gitu dan selama lima tahun dalam politik itu udah mengalami semuanya.”

“Udah biasa dikatain, diancem mau dibunuh, diintimidasi ketika nyaleg gitu kan, terus di-harras (lecehkan) karena perempuan biasanya lebih sering di-harras ketika berpolitik,” sambungnya.

Deddy yang terlihat kaget dan tidak percaya pun bertanya kembali dan menegaskan ke Tsamara apakah pelecehan itu benar-benar terjadi pada perempuan yang berpolitik.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini