MUI dan Ustadz Hilmi Protes Keras Restoran Padang Babiambo, Tetiba Ada yang Nanya: Kalau Bangun Kandang Babi Pakai Semen Padang Boleh Nggak?

MUI dan Ustadz Hilmi Protes Keras Restoran Padang Babiambo, Tetiba Ada yang Nanya: Kalau Bangun Kandang Babi Pakai Semen Padang Boleh Nggak? Kredit Foto: Twitter/ Hilmi Firdausi

Polemik restoran padang Babiambo yang menjual rendang babi masih ramai disorot masyarakat.

Keberadaan restoran itu banyak dikecam setelah penceramah Ustadz Hilmi Firdausi membuat cuitan yang menentang keras restoran yang beroperasi di Kelapa Gading, Jakarta Utara itu.

Hilmi menganggap restoran itu melecehkan masyarakat Minangkabau yang selama ini terkenal dengan masakan padang yang halal.

Kekinian seorang warganet pengguna tiktok dengan akun @om_bukan_atheis membagikan sebuah  video yang menyentil pihak yang protes keberadaan rumah makan non halal itu.

Baca Juga: Setelah Rendang Babi, Abbas MUI Dibuat Dongkol Lagi Sama Abang-abang Tukang Nasi Uduk Babi: Kok Ada Orang….

Dalam video itu, tampak seorang laki - laki tampak sangat serius menanyakan jika dinya membuat kandang babi dengan menggunakan semen padang kira - kira diizinkan atau tidak.

“Saya mau bangun kandang babi. Kalau pakai semen Padang boleh gak? terimakasi,” ujar pria dalam video tersebut dikutip Populis.id Jumat (17/6/2022)

Video itu kemudian viral dan diunggah ulang di berbagai media sosial, bahkan di twitter banyak netizen mengunggah ulang video dengan memention akun twitter Hilmi Firdausi, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Salah satu pengguna twitter yang ikut mengunggah ulang video tersebut adalah @tukangrongsok_

“Bagaimana Druunnn, boleh ga bikin kandang BABI pakai Semen Padang ? @MUIPusat @Hilmi28 @fadlizon,” kata @tukangrongsok_ dalam keterangan video yang ia unggah ulang. 

Baca Juga: Gusar Gegara Gus Miftah Bilang Rendang Nggak Beragama, Eks Orang Nomor Satu di Sumbar Ngomel-ngomel: Kutip Alquran Tapi Omongannya…..

Sebagaimana diketahui setelah cuitan Hilmi yang mengecam restoran babiambo itu viral, sejumlah pihak termasuk politisi senayan hingga Majelis Ulama Indonesia ramai - ramai ikut mengecam.

Mereka menyeret sentimen agama dan kesukaan dalam kasus ini. Buntutnya Sergio pemilik restoran sampai digiring ke kantor polisi untuk dimintai pertanggungjawaban.

Dalam pemeriksaan polisi, diketahui restoran itu ternyata telah tutup dua tahun lalu, tidak hanya itu pemilik restoran juga memasang label pada restoran dan daftar menu makan, bahawa jenis kuliner yang ia jual adalah non halal. Itu artinya restoran itu tidak direkomendasikan untuk pemeluk Islam. 

Baca Juga: Roy Suryo Dipolisikan Gegara Stupa Mirip Jokowi, Ngabalin Ikutan Ngomong, Eh Ada yang Nyamber: Jangan Lupa Bawa Panci ke Penjara, Ambyar!!!,

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover