Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra bereaksi setelah mendapatkan serangan dari kubu Moeldoko.
Serangan kepada Partai Demokrat tersebut dilakukan melalui judicial review yang dilakukan oleh Yusril Ihza Mahendra.
"Kami perlu melakukan perlawanan terhadap mereka, yang menggunakan Pangkat, Jabatan, dan Gelar Akademiknya, untuk membodohi publik," kata Herzaky Mahendra Putra dalam konferensi pers di DPP Demokrat pada Minggu (3/10/2021).
Baca Juga: Pengacara Demokrat Versi KLB Sebut AHY Panik, Takut Kalah
Herzaky Mahendra Putra mengatakan tak ada dualisme partai atau hanya ada satu kepengurusan Partai Demokrat.
"Konstruksi besar dari persoalan yang terjadi di Partai Demokrat ini, dimulai dari ambisi seorang KSP bernama Moeldoko, yang ingin sekali menjadi Presiden," paparnya.
Dia mengatakan ambisi menjadi Presiden ini, pertama kali muncul pada 2014. Ada seorang pengusaha nasional yang menghadap Presiden SBY dan meminta restu Pak SBY, agar PD mengusung Moeldoko sebagai Calon Presiden.
"KSP Moeldoko saat itu masih perwira aktif dan baru saja diangkat menjadi Panglima TNI," ungkapnya.
Lihat Sumber Artikel di GenPI Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan GenPI.