Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dihibahkan untuk memimpin sebuah Partai politik tapi bukan dari Demokrat, melainkan Partai Priboemi.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Priboemi Heikal Safar mengaku menghibahkan parpol tersebut kepada Moeldoko yang hingga saat ini masih terlibat konflik berkepanjangan saling klaim kepemimpinan di internal Partai Demokrat.
Menurut Heikal, dia harus mengambil langkah untuk meredam dan menghentikan konflik politik dua tokoh nasional TNI yaitu Moeldoko dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Saya ingin menghibahkan Partai Priboemi kepada Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dan seluruh pendukungnya," ungkap Heikal di kediamannya seputar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang dikutip pada Rabu (6/10/2021).
Baca Juga: Kubu AHY Klaim Jokowi Murka ke Moeldoko Gegara KLB Demokrat: Kami Tahu Beliau Marah
Heikal mengatakan dia melakukan itu didasari dengan niat yang tulus dan ikhlas serta rasa empati yang sangat mendalam terhadap kedua tokoh nasional mantan petinggi di tubuh TNI tersebut.
Dia khawatir jika kedua tokoh nasional mantan petinggi TNI tersebut masih saja berkonflik politik, maka akan berdampak musnahnya keteladanan berdemokrasi dalam berpolitik di mata publik nasional maupun internasional.
"Sehingga moral saya terpanggil untuk mengambil langkah cepat dan konkret ingin menghibahkan Partai Priboemi kepada Jenderal TNI (Purn) Moeldoko beserta seluruh pendukungnya demi menjaga stabilitas perpolitikan di tanah air," ujarnya.
Perlu diketahui bahwa Partai Priboemi dideklarasikan oleh mantan panglima TNI Almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Priboemi.
Lihat Sumber Artikel di JPNN.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan JPNN.com.