Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai dan isu rasisme tak pernah jauh darinya. Kali iniĀ Pigai mengaku akan melaporkan sejumlah tokoh nasional karena rasis terhadap dirinya dan warga Papua.
Aktivis sosial politik hukum Ferdinand Hutahaean menilai bahwa Pigai memang menjadikan isu ini sebagai panggung politik.
"Dia kan, kita tahulah, rekam jejaknya sejarahnya bagaimana juga, Pigai pernah ingin menjadi kepala daerah (nyalon gubernur) di Papua tetapi gagal dan tidak ada yang mencalonkan dan harapannya menjadi pemimpin di sana Pupus ya. Jadi upaya-upaya yang dilakukan oleh Pigai ini sebagai panggung politik bagi dia," kata Ferdinand ketika dihubungi populis.id pada Rabu (6/10/2021).
Baca Juga: Tokoh Tionghoa Geram Sejadi-jadinya, Natalius Pigai Orang yang Paling Sering Jadi Korban
Pengamat politik ini juga menduga bahwa sebenarnya Pigai sendiri yang menggunakan isu rasisme agar isu ini dilihat dan menjadi konsumsi global.
"Mungkin Pigai ini adalah bagian dari kelompok yang ingin sebetulnya Papua lepas dari Indonesia, mungkin saja begitu sehingga dia menggunakan isu-isu ini sebagai senjata yang memang mudah menjadi konsumsi Global. Kalau sudah rasisme, isu-isu tentang suku, isu tentang HAM akan mudah dijadikan isu internasional," ujarnya.
"Jadi saya melihat Pigai hanya ingin mendapatkan perhatian, pengertian internasional secara personal dan Papua bisa mendapat perhatian dari dunia internasional," sambungnya.
Namun, kata dia, secara khusus belum melihat adanya niatan Pigai untuk membenturkan antar suku. Justru, Ferdinand melihat Pigai sedang mencari perhatian saja.
"Saya belum melihat itu ya, tapi ini saya melihat kepentingan dirinya untuk mendapat perhatian lah, caper lah, kira-kira begitu," katanya.