Tidak hanya saat pilpres, hoaks juga muncul jauh sebelum ajang pemilihan dimulai. Sebab berita semacam ini juga digunakan dalam seleksi capres oleh partai politik.
Ujang juga mengatakan, komitmen parpol untuk menolak hoaks tidak begitu kuat. Meskipun mereka meneken pakta integritas, hoaks seputar pilpres tetap beredar di berbagai ruang digital.
Baca Juga: NasDem dan Demokrat Bertemu, Jalin Komunikasi Politik Jelang Pilpres 2024
Penggunaan buzzer oleh elite politik juga menjadi penyebab kenapa hoaks terus bermunculan. Sebab, hoaks-hoaks ini muncul secara terstruktur, sistematis, dan masif.
Menurut Ujang, salah satu cara untuk menekan penyebaran hoaks adalah dengan menyadarkan para elite itu sendiri.