Pengamat Politik Hendri Satrio menyindir soal wacana pembelian minyak goreng curah yang wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Menurut dia, hal itu tidak cocok diterapkan. Dia menyebut, aplikasi PeduliLindungi lebih cocok digunakan oleh pajabat pemerintah.
Hensat--sapaan akrabnya--mengusulkan bahwa aplikasi PeduliLindungi dapat diletakkan di dada dan di kepala para pejabat.
Baca Juga: PKS Tolak Mentah-Mentah Wacana Pembelian Migor Curah Pakai PeduliLindungi: Bikin Susah Rakyat!
"Aplikasi PeduliLindungi itu paling cocok dipakai pejabat penguasa, letakkan di dada dan di kepala mereka agar selalu menggunakan rasa dan akal sehat untuk selalu Peduli dan Melindungi rakyat setiap waktu," ujar Hensat dikutip dari akun Twitternya @satriohendri, Senin (27/6/2022).
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan aplikasi PeduliLindungi akan digunakan sebagai syarat warga membeli minyak goreng curah.
Penggunaan tersebut, kata Luhut, berfungsi untuk pengawasan potensi penyelewengan yang dapat menyebabkan terjadinya kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng.
Baca Juga: Sekarang Beli Minyak Goreng Pakai PeduliLindungi, Jleb! Menteri Luhut Kena Dicap yang Enggak-Enggak
Pemerintah akan memulai sosialisasi dan transisi perubahan sistem penjualan dan pembelian minyak goreng curah dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi pada Senin ini (27/6).
Sosialisasi akan dilakukan selama dua minggu. Nantinya setelah masa sosialisasi selesai, semua penjualan dan pembelian minyak goreng curah akan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
“Sementara masyarakat yang belum punya PeduliLindungi tidak perlu merasa khawatir, karena masih bisa membeli dengan menunjukkan NIK untuk bisa mendapatkan minyak goreng curah dengan harga eceran tertinggi (HET),” ujar Luhut dalam keterangannya, Sabtu (25/6) lalu.