Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani memberikan komentar terkait tawaran Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Priboemi Heikal Safar kepada Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.
Di mana Heikal menghibahkan Partai Priboemi ke Moeldoko untuk meredam dan menghentikan konflik politik dua tokoh nasional TNI yaitu Moeldoko dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Itu lebih baik untuk dipertimbangkan secara serius dan ditindaklanjuti oleh Pak Moeldoko untuk mewujudkan ambisi politiknya menjadi Ketum Parpol dan Capres," kata Kamhar ketika dihubungi populis.id pada Kamis (7/10/2021).
Menurutnya, ini bisa menjadi pilihan yang rasional dan elegan untuk Moeldoko ketimbang menjadi 'begal partai' yang mengusik Partai Demokrat.
"Ini sekaligus menjadi ajang pembuktian bagi KSP Moeldoko, mampukah dia membesarkan partai tersebut atau tidak," paparnya.
Baca Juga: Disebut Rebutan Partai, Yan Harahap Tegaskan Moeldoko yang Begal Partai Demokrat!
Kamhar juga menyarankan para mantan kader Demokrat yang kekeh mempertahankan KLB Demokrat ikut berjuang bersama Moeldoko.
"Jika mereka memiliki keyakinan terhadap KSP Moeldoko mestinya mereka ikut serta berjuang bersama Moeldoko melalui Partai Priboemi tersebut," ujarnya.
"Mereka adalah mantan-mantan kader. Jadi sudah tidak berstatus sebagai kader Partai Demokrat lagi karena secara nyata telah melakukan pelanggaran berat dan tindakan insubordinatif terhadap Partai Demokrat. Pemecatan ini pun sudah sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat dan mekanisme organisasi, serta bersesuaian dengan UU Partai Politik," sambungnya.
Moeldoko dihibahkan untuk memimpin sebuah Partai politik tapi bukan dari Demokrat, melainkan Partai Priboemi.
Baca Juga: Punten Pak Moeldoko, Ada yang Tawari Anda Jadi Pemimpin di Partai Lain Nih, Berminat?
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Priboemi Heikal Safar mengaku menghibahkan parpol tersebut kepada Moeldoko yang hingga saat ini masih terlibat konflik berkepanjangan saling klaim kepemimpinan di internal Partai Demokrat.
Menurut Heikal, dia harus mengambil langkah untuk meredam dan menghentikan konflik politik dua tokoh nasional TNI yaitu Moeldoko dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Saya ingin menghibahkan Partai Priboemi kepada Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dan seluruh pendukungnya," ungkap Heikal di kediamannya seputar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang dikutip pada Rabu (6/10/2021).
Baca Juga: Kubu AHY Klaim Jokowi Murka ke Moeldoko Gegara KLB Demokrat: Kami Tahu Beliau Marah
Heikal mengatakan dia melakukan itu didasari dengan niat yang tulus dan ikhlas serta rasa empati yang sangat mendalam terhadap kedua tokoh nasional mantan petinggi di tubuh TNI tersebut.
Dia khawatir jika kedua tokoh nasional mantan petinggi TNI tersebut masih saja berkonflik politik, maka akan berdampak musnahnya keteladanan berdemokrasi dalam berpolitik di mata publik nasional maupun internasional.
"Sehingga moral saya terpanggil untuk mengambil langkah cepat dan konkret ingin menghibahkan Partai Priboemi kepada Jenderal TNI (Purn) Moeldoko beserta seluruh pendukungnya demi menjaga stabilitas perpolitikan di tanah air," ujarnya.