Ustaz Dasad Latif ikut mengomentari polemik soal promosi minuman beralkohol yang dilakukan oleh Holywings menggunakan nama Muhammad dan Maria.
Hal itu disampaikan oleh Ustaz Dasad melalui akun Instagramnya yang kemudian diunggah ulang oleh tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar.
Dalam video tersebut, Ustaz Dasad menjabarkan soal peran Nabi Muhammad SAW di dalam diri setiap muslim.
“Jangan salahkan kami ketika nama Nabi kami, manusia yang kami cintai, yang kami mau mati untuk membela beliau, lalu kau gandengkan namanya dengan khamar,” ucapnya dikutip Populis.id dari cuitan akun @UmarChelseaa_ yang diunggah pada Selasa (28/6/2022).
“Kau gandengkan nama manusia yang muliakan dengan nama khamar,” tegasnya menandaskan.
Ustaz Dasad kemudian menyiratkan kalau umat Islam tidak membenci pihak Holywings dan mempersilakan mereka untuk mencari nafkah.
Namun, jangan menghina Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan namanya di saat mencari nafkah itu karena beliau adalah manusia yang mulia.
Ia menyampaikan, “Kami tidak benci kalian, silakan kau cari nafkah di Indonesia ini. Allah ciptakan negeri ini, silakan kau cari nafkah. Kau kuasai ekonomi negeri ini, silakan kami ikhlas.”
“Tapi jangan kau hina Nabi kami. Jangan kau rendahkan manusia yang mulia, lalu engkau hina Nabi kami,” lanjutnya.
Pria kelahiran 21 Desember 1973 itu juga menyinggung soal radikal dan intoleran yang kerap dilontarkan kepada umat Islam yang membela Nabi.
Baca Juga: Hotman Paris Sebut 2.850 dari 3.000 Karyawan Holywings Beragama Islam: Lah Kenapa Bawa-bawa Agama?
“Kami berbicara kau anggap kami radikal, kami membela Nabi kami kau anggap kami intoleran,” tegas Ustaz Dasad.
Ia melanjutkan, “Peradaban apa yang kalian miliki? Akal sehat apa yang kalian pakai? Atas nama demokrasi kalian membebaskan diri dari aturan dan norma saling menghormati.”
Setelah itu, Ustaz Dasad Latif menjelaskan soal Pancasila yang pada sila pertamanya disebutkan soal Ketuhanan.
Ia mengatakan, “Ini negara Ketuhanan yang Maha Esa, bukan negara barbar, bukan negara yang tak beradab.”
“Kita punya Pancasila, yang sila pertamanya ‘Ketuhanan yang Maha Esa’. Hargai norma-norma agama kami,” sambungnya.
Di akhir video itu, Ustaz Dasad menyerukan untuk saling menghormati dengan menghargai persaaan umat Islam yang begitu mencintai Rasulullah SAW.
“Kami tidak membenci kalian. Tapi kami minta mari saling menghormati. Salah satu di antaranya hargai perasaan kami,” pungkasnya.
“Kami menyebut namanya saja kami berdiri karena kami mencintai Rasulullah melebihi cinta kepada diri sendiri,” tutup Ustaz Dasad.
Netizen yang berkomentar baik di Instagram Ustaz Dasad langsung atau di Twitter Gus Umar pun menyampaikan rasa terharu mereka atas ceramah tersebut.
Saat mengunggah video itu, Gus Umar menulis, “Kalau ceramah gini penyokong isyu toleransi pasti mencibir ustad Dasad Latif. Terimakasih.”
Kalau ceramah gini penyokong isyu toleransi pasti mencibir ustad Dasad Latif. Terimakasih pic.twitter.com/2Tm036pDEs
— Haji Umar Hasibuan (@UmarChelseaa_) June 28, 2022