General Manager Project Company Holywings Yuli Setiawan memberi penjelasan secara gamblang terkait kasus promosi alkohol gratis bagi pemilik nama Muhammad dan Maria. Ia tak menyangka kalau dua nama itu yang akan dipilih oleh Tim Kreatif dan Marketing Holywings.
Yuli mengaku tidak tahu menahu soal dipilihnya nama Muhammad dan Maria sebagai konten promosi karena memang hal tersebut tidak melalui persetujuannya. Menurutnya keputusan pemilihan nama itu murni ada di Tim Kreatif dan Marketing.
"Mengenai promo itu benar-benar ranahnya ada di tangan Tim Marketing Holywings Indonesia, jadi karena itu promo reguler, promo yang sudah berjalan sebelumnya jadi tidak perlu approval memang ke atas," kata Yuli kepada wartawan di Balai Kota, Rabu (29/6/2022).
Yuli lantas menjelaskan, bahwa konten promosi alkohol gratis dengan mengaitkan nama-nama itu merupakan konten yang sudah berjalan sejak beberapa waktu lalu. Konten promosi ini selalu berjalan setiap minggu dengan variasi nama yang berganti-ganti.
"Jadi promo itu promo mingguan, promo nama-nama itu sudah berjalan sebelumnya. Tapi kalau untuk periode minggu kemarin itu kita memang tidak menyangka gitu loh dari tim kreatif dan marketing akan mengeluarkan nama itu," tuturnya.
Yuli menegaskan kembali, bahwa ketika Tim Kreatif dan Marketing memilih nama Muhammad dan Maria, mereka langsung menyebarkannya melalui sosial media Holywings tanpa meminta persetujuan dari General Manager. Yuli pun sudah memberi kepercayaan kepada Tim Kreatif karena biasanya nama-nama yang dipilih tidak membawa masalah.
"Kalau minggu ini mau keluarkan nama ini tuh tidak diapprove ke saya, memang mereka langsung share di sosmed. Jadi pikir saya sudah normal setiap minggu oke tidak ada masalah, nama-nama sebelumnya juga normal saja, ada Widya, William seperti itu yang teman-teman tau lah," ucapnya.
Ia pun membenarkan bahwa enam tersangka yang sudah ditahan polisi itu merupakan bagian dari Tim Kreatif dan Marketing Holywings. Mereka dituntut untuk bertanggung jawab atas perbuatannya yang dinilai telah menistakan agama.
"Karena memang mentoknya kebijakannya hanya di tangan director dari marketing promosi dan sosmed. Seperti yang teman teman tau yang sudah jadi tersangka juga. Iya 6 tersangka," ungkapnya.