Pengendara Ojek Online, Yono (62) terang-terang tidak mendukung wacana pemerintah yang akan memberlakukan penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite untuk kendaraan roda doa.
Yono menyebut penggunaan aplikasi untuk membeli BBM hanya mempersulit proses transaksi tanpa ada manfaat jelas. Namun, ia tak mempermasalahkan apabila kebijakan itu diterapkan kepada pengendara roda empat seperti yang sudah berlangsung per hari ini.
"Yang jelas saya merasa repot, ribet, gak setuju, kecuali untuk mobil-mobil ya terserahlah, tapi buat ojol seperti kami repot sekali kalau pakai aplikasi," kata Yono saat dikonfirmasi Populis.id, Jumat (1/7/2022).
Yono merasa heran dengan kebijakan tersebut sebab penggunaan gawai di tempat pengisian bahan bakar juga sebetulnya dilarang. Ia khawatir ada bahaya yang muncul ketika banyak pengendara memainkan gawainya bersamaan di tempat pengisian.
"Ada khawatir juga, kalau di pom bensin kan rentan juga, saya gak setuju," ucapnya
Yono menyebut banyak rekan-rekannya yang ikut tidak setuju dengan wacana pemerintah tersebut. Selain karena potensi bahaya yang menimpa, ia juga khawatir antrean motor akan semakin panjang ketika proses pembelian diharuskan menggunakan aplikasi.
"Nah itu dia, udah seminggu lebih antreannya panjang, kalau pakai aplikasi takut tambah panjang lagi," tukasnya.
Baca Juga: Pemkot Bandung Sebut Motor Tak Perlu Pakai Aplikasi MyPertamina Beli Pertalite, Tapi...
Berdasarkan pantauan Populis.id, antrean motor yang hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di Pom Bensin Pertamina Pejompongan terjadi sangat panjang. Hal terjadi pada hari Jumat (1/6/2022) siang tadi.
Antrean motor yang hendak mengisi BBM jenis pertalite sangat berbanding jauh dengan antrean motor yang akan mengisi BMM jenis pertamax. Bahkan perbandingannya bisa mencapai lebih dari 20 antrean motor.
