Kebijakan menggunakan aplikasi MyPertamina untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite dan solar membuat bingung sejumlah sopir angkutan umum.
Kebijakan yang telah resmi diterapkan Pemerintah sejak 1 Juli 2022 itu dinilai hanya bikin repot saja sebab tidak semua sopir angkot familiar dengan aplikasi smartphone.
Salah satu sopir angkot yang keberatan atas penerapan peraturan ini adalah Marita. Sopir angkot jurusan Karet-Roxy ini mengaku cukup kesulitan mengoperasikan aplikasi ini. Dia sudah beberapa kali diajari rekan sesama sopir, namun dirinya tidak bisa mengoperasikan aplikasi itu dengan baik.
Tidak hanya aplikasi MyPertamina. Pria 70 tahun itu memang kepayahan menggunakan aplikasi lain di gawainya seperti google maps dan lain - lain, Maklum Marita memang lebih familiar dengan ponsel - ponsel jadul.
"Sangat ribet banget, gak mahamin, kayak saya ini, walaupun diajarin tapi kadang-kadang buntu, saya aja kalau pergi jauh pakai maps aja masih bingung," kata Marita kepada Populis.id Jumat (1/7/2022).
Marita mengaku sampai saat ini masih terus berusaha mengoperasikan aplikasi ini, dia bahkan sudah sudah menanyakan langsung ke petugas SPBU mengenai cara penggunaan aplikasi ini, namu sayang petugas SPBU tak memberi respon memuaskan.
"Saya kemarin nanya ke petugas pom bensin, saya bilang caranya gimana, dia bilang 'wah gak tahu pak, lihat aja di hp'. Nah tukang pom bensin aja begitu, seharusnya kan diajarin ya caranya begini pak, itu gak ada. Harusnya namanya program baru, kita sebagai konsumen kan di kasih tahu dong caranya," terangnya.
Marita yang sudah menjalani profesi sebagai sopir angkot sejak 1997 ini merasa kaget ketika pertama kali mendengar kebijakan pemerintah yang memberlakukan pembelian BBM melalui aplikasi. Ia dapat memastikan bahwa kebijakan tersebut hanya membuat proses pembelian semakin ribet.
"Kita gak tahu lama atau enggaknya, tapi yang jelas kalau ribet sih pasti ribet," ungkapnya.
Baca Juga: Beli Solar dan Pertalite Pakai MyPertamina, DPR: Agar Subsidi BBM Tepat Sasaran
Hal senada juga disampaikan oleh sopir angkot jurusan Karet-Roxy lainnya yang bernama Harsono (42). Selain merasa ribet, ia mengaku sangat keberatan dengan kebijakan yang baru diterapkan itu.
"Ribet, saya keberatan, kalau ojek online kan sudah punya aplikasi kalau angkot susah," terangnya.