Bela Natalius Pigai, Pengamat Bongkar Dua Menteri Jokowi Suka Polisikan Warga Dengan UU ITE

Bela Natalius Pigai, Pengamat Bongkar Dua Menteri Jokowi Suka Polisikan Warga Dengan UU ITE Kredit Foto: Instagram Natalius Pigai

Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti memberi tanggapan terkait cuitan mantan Komisioner HAM Natalius Pigai.

Ray Rengkuti membela Natalius Pigai yang saat ini telah dilaporkan kepihak kepolisian atas dugaan rasisme kepada warga Jawa Tengah. Ray Rengkuti mengaku tak setuju jika putra Papua itu dijerat dengan  UU ITE

Seperti diketahui, sebelumnya Natalius Pigai dilaporkan para pendukung Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait isu rasisme dan ujaran kebencian.

Baca Juga: Polisi Tindaklanjuti Dugaan Rasisme, Natalius Pigai Siap-siap Dikuliti

“Berulangkali Presiden Jokowi menyatakan jangan mudah saling melaporkan dan bahkan berniat merevisi UU ITE,” ujar Ray Rangkuti kepada GenPI.co, Kamis (7/10). 

Menurut Ray, pesan penting tersebut seolah tidak memiliki efek kepada kalangan yang terlihat dekat dengan presiden.

Ray juga mengatakan bahwa ada dua menteri Jokowi yang acap kali melaporkan orang lain ke polisi dengan dasar UU ITE. Dia tidak menyebutkan siapa menteri tersebut. 

“Padahal menteri-menteri ini diharapkan jadi contoh dari pernyataan Jokowi di lapangan. Kemudian, kenapa para kritikus pemerintahan Jokowi yang selalu jadi objek pelaporan?” kata Ray Rangkuti.

Ray juga berharap kepada Ganjar untuk bereaksi terhadap pelaporan Pigai. Menurutnya, hal tersebut sangat diperhitungkan masyarakat sebagai salah sosok calon presiden.

Baca Juga: Saran Buat Natalius Pigai: Kalau Nggak Suka Jokowi Sampaikan Kritik Dengan Elegan, Nggak Usah Bawa-bawa Jawa Tengah!

“Beliau diuji dengan standar yang paling minimal. Cepat tersinggung atau tidak? Bisa terima kritik atau tidak? Santai dan suka dialog itu bisa terkikis jika hal-hal seperti ini didiamkan Pak Ganjar,” kata Ray.

Ray juga mengatakan bahwa dirinya tak melihat ada unsur rasisme dalam cuitan Pigai. Menurutnya, hal tersebut hanya ditujukan kepada Jokowi dan ganjar.

Dia tidak melihat ada kata rasis dalam cuitan Natalius Pigai tersebut. Kata Jawa Tengah di dalam kalimat itu merujuk kepada satu provinsi, bukan suku,” ujar Ray.

Menurutnya, ada banyak suku di dalam provinsi Jawa Tengah. Oleh karena itu Jawa Tengah tidak dirujuk kepada satu suku tertentu.

“Tidak hanya satu. Tepatnya di Jateng itu bisa dihuni dan jadi warga dari puluhan suku,” tuturnya.

Dirinya juga menilai ada yang aneh saat para pendukung Jokowi dan Ganjar mengadukan Natalius Pigai atas isu rasisme dan ujaran kebencian.

Baca Juga: Video Jokowi Joget Dengan Masyarakat Papua Tanpa Masker, Fadjroel Langsung Beri Penjelasan

“Apa yang mau diadukan? Kata Jawa Tengah tidak merujuk kepada suku tertentu. Penyebutan Jokowi dan Ganjar Pranowo di dalamnya adalah dua subjek yang merupakan warga negara,” katanya.

Ray Rangkuti juga mengatakan bahwa sosok yang boleh tersinggung dalam cuitan tersebut hanya Jokowi dan Ganjar. Dirinya juga mempersilakan kedua tokoh tersebut untuk merespons cuitan Pigai.

Baca Juga: Makin Serius, Bareskrim Polri Pelajari Laporan Dugaan Rasisme Pigai ke Jokowi-Ganjar

“Sebab pernyataan itu langsung merujuk kepada mereka berdua yang merupakan warga dari Jawa Tengah. Kenyataannya, kedua nama tersebut tidak bereaksi,” tuturnya.

Lihat Sumber Artikel di GenPI Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan GenPI.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover