Peengguna sosial media Twitter bernama akun @Platiwest, ikut memberikan reaksi atas disorotnya lembaga donasi Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Diketahui, ACT tengah menjadi perbincangan lantaran uang donasi kemanusiaan diduga digunakan untuk kepentingan pribadi para petinggi lembaga tersebut.
"Luar biasa memang lembaga donasi bernama ACT ini. Akhirnya dikorek juga mewahnya hidup para petingginya," cuitnya dilihat Senin (4/7/2022).
Lanjutnya, ia juga menyebut jika lembaga ACT ini berdiri di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan PKS.
"Berdiri di era berkuasanya SBY dan PKS yang sampai saat ini jadi lembaga donasi paling tidak akuntabel dan transparan," tambahnya.
"Kelakuan ACT ini menjadi inspirasi banyak orang, baik perseorangan atau berkelompok untuk membuka donasi menolong orang tapi juga modus untuk memperkaya diri sendiri," tambah dia.
Selain itu, ia juga menyoroti aksi ACT yang membawa nama negara Palestina untuk berdonasi.
"Donasi untuk Palestina yang paling umum dijadikan kampanye donasi mereka. Bahkan kalau boleh dibilang setiap mau Idul Fitri ada aja kejadian di Palestina dan ACT jadi lembaga donasi yang paling banyak spanduknya dimana-mana," tukasnya.
Adapun perihal kabar dugaan penyelewengan dana ACT untuk kepentingan pribadi petinggi lembaga kemanusiaan itu dibongkar oleh laporan Koran Tempo dan Majalah Tempo.