Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto mengatakan masyarakat kian merasa dipersulit dengan kebijakan baru dimana membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar dapat melalui aplikasi MyPertamina.
Diketahui, Pertamina Patra Niaga mulai Jumat 1 Juni 2022 memberlakukan cara baru pembelian Pertalite dan Solar menggunakan aplikasi MyPertamina. Ia menilai hal ini tidak tepat.
"Sistem penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian Pertalite dan solar menurut saya kurang tepat. Justru ini menambah keribetan rakyat memperoleh haknya. Walau kebijakan ini untuk mengatur distribusi BBM bersubsidi agar tepat sasaran, tapi tujuannya belum jelas," katanya dilansir populis.id dari dpr.go.id pada Senin (4/7/2022).
Baca Juga: Nah Lho... MyPertamina Baru Uji Coba Udah Dapet Bintang 1 Sampai Server Down Pula, Haduh...
Rofik lalu mempertanyakan, siapa yang bisa mendaftar di sistem MyPertamina, apa kriterianya, bagaimana pertamina tahu yang mendaftar ini adalah mereka yang berhak dan apakah ada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang menjadi pembandingnya.
Menurutnya, data yang disajikan DTKS tidak akurat. Jadi, tanpa ada kriteria yang jelas, siapapun bisa mendaftar di MyPertamina, termasuk orang kaya yang tidak berhak.
Baca Juga: Serba Pakai Aplikasi, Pemerintah Bikin Geleng-geleng! PKS Langsung Nyamber Begini
Politisi PKS ini menambahkan, era teknologi sekarang ini harusnya membuat semua serba simpel, tapi ini malah dibuat ribet. Sementara itu, hari pertama pendaftaran MyPertamina dibuka pada 1 Juli, laman https: //subsiditepat.mypertamina.id/ tidak dapat diakses. Berbagai kritik dilayangkan oleh netizen di sosial twitter.