Pendeta Kontroversial Saifuddin Ibrahim kembali membuat geger dengan pernyataan sensitif.
Pemuka agama yang kini buron gara-gara kasus penistaan agama itu kembali nongol dan langsung membela Holywings, tempat hiburan yang ditutup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta buntut promosi minuman keras buat mereka yang bernama Muhammad dan Maria.
Dalam video terbaru yang diunggah di saluran Youtubenya yang berjudul ‘Fel1kC1ao: M0cham4d akan m3nik4h dengan M4ria ibu Yesus di sorg4? Saifudin lebih spesifik menanggapi pernyataan Ustadz Felix Siauw yang beberapa waktu lalu berbicara panjang lebar mengenai Holywings di salah satu stasiun televisi. Menurut Saifuddin, Felix Siauw berbicara ngelantur dan lebih banyak ngaco.
“Ngelantur Felix Siauw berbicara! Sepertinya benar inilah ragi Yahudi, ragi,” kata Saifuddin dalam video tersebut dikutip Populis.id Senin (4/7/2022).
Menurut Saifuddin meski Holywings terang-terangan menggunakan nama Muhammad dan Maria ketika mempromosikan miras, namun mereka sama sekali tidak menista agama, jadi seharusnya Pemprov DKI Jakarta tak perlu menutup tempat hiburan itu, sebab dampaknya langsung dirasakan sekitar 3.000 pegawainya yang terancam kehilangan pekerjaan.
“Berorasi, kalau dia melakukan kriminal tangkap masukan penjara! Bukan masalah urusan penistaan agamanya!,” tegasnya.
Saifuddin lantas menyinggung Nabi Muhammad SAW. Dia mengatakan yang menista agama adalah Nabi Muhammad karena mengatakan kelak dirinya bakal menikahi Maria Ibu Yesus
“Kalau ngomong penistaan itu, itu pemimpin agama kamu yang 1400 tahun yang lalu (Muhammad SAW), itu yang harus ditangkap!Karena dia (Muhammad) berkata bahwa nanti di akhirat dia akan menikah dengan Maria ibu Yesus! Olah pikir dan angan-angannya itulah sebenarnya yang menjadi pemicu berbagai masalah di dunia ini,” tukasnya.
Sebagai informasi, Saifuddin adalah tersangka kasus penistaan agama Islam, setelah dirinya dengan lancang meminta Pemerintah lewat Kementerian Agama (Kemenag) merevisi Alquran dengan menghapus 300 ayat Alquran karena menurutnya ayat -ayat tersebut mengajarkan radikalisme.