Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar menjelaskan terkait fasilitas mewah yang dimiliki para petinggi lembaga kemanusiaan global tersebut telah disesuaikan sejak restrukturisasi organisasi pada Januari lalu.
Ia menyebut kini seluruh fasilitas kendaraan Dewan Presidium ACT adalah INNOVA. Kendaraan tersebut pun tidak melekat pada pribadi, melainkan juga bisa digunakan untuk keperluan operasional tim ACT.
“Sebelumnya, rata-rata biaya operasional termasuk gaji para pimpinan pada tahun 2017 hingga 2021, adalah 13,7 persen. Rasionalisasi pun kami lakukan untuk sejak Januari 2022 lalu. Insyaallah, target kita adalah dana operasional yang bersumber dari donasi adalah sebesar 0 persen pada 2025. Namun tentu perlu ikhtiar dari masyarakat sehingga bisa melakukan distribusi bantuan sebaik-baiknya,” kata Ibnu dalam konferensi pers di kantorACT di Menara 165, Jakarta Selatan, Senin (4/7/2022).
Ibnu juga menekankan semua permasalahan yang sebelumnya terjadi pada tubuh lembaga, telah diselesaikan sejak Januari 2022 lalu.
“Saat ini kami telah berbenah untuk mengoptimalkan penyaluran kedermawanan ke para penerima manfaat,” tegasnya.
Terkait dengan pemberitaan di media massa, serta percakapan di sosial media, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.
Baca Juga: Curigai ACT Dukung Terorisme, Habib Husin Alwi: Ini Juga Diendorse...
Isu penyelewengan dana oleh ACT tersebut diungkap oleh Majalah Tempo edisi 2 Juli 2022, yang kemudian viral di sosial media.
Baca Juga: Gak Nyangka! Kaget dengan Gaji Petinggi ACT, Wakil Ketua MUI Kecewa Langsung Beri Omongan Ini
“Sejak 11 Januari 2022 tercipta kesadaran kolektif untuk memperbaiki kondisi lembaga. Dengan masukan dari seluruh cabang, kami melakukan evaluasi secara mendasar,” ujar Ibnu Khajar.
Lihat Sumber Artikel di Fajar Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Fajar.