ACT Dibilang Penipuan Berkedok Agama, Guntur Romli Beri Sindiran Pedas: Punya Berapa Istri Pendiri ACT?

ACT Dibilang Penipuan Berkedok Agama, Guntur Romli Beri Sindiran Pedas: Punya Berapa Istri Pendiri ACT? Kredit Foto: Instagram/Mohamad Guntur Romli

Sementara itu sebelumnya, Presiden ACT, Ibnu Khajar menjawab soal gaji tinggi para petinggi organisasi. Terkait nominal 250 Juta untuk Ahyudin, Ibnu awalnya mempertanyakan dari mana sumber informasi tersebut. Ia pun tak bisa menjawab karena tak ketidakjelasan sumber itu.

"Kami sampaikan data-data yang beredar tidak berlaku permanen, salah satu alokasi pimpinan ACT 250 juta sumber, itu kami tidak tahu dari mana, kita tidak bisa jelaskan sebenarnya sumber data dari mana," katanya dalam konferensi pers di Menara 165 Jakarta pada Senin, kemarin.

Saat ditanya soal gaji dirinya sendiri, Ibnu pun tak mau merinci. Ia hanya mengungkapkan bahwa gaji para pimpinan setingkatnya tak lebih dari Rp 100 juta. 

"Di pimpinan presidium, yang diterima tidak lebih dari 100 juta,  untuk Presiden yang mengelola 1.200 karyawan. Itu 250 juta tidak tau datanya dari mana," jelasnya.

Namun, di akhir konferensi pers salah satu wartawan kembali menekankan soal gaji fantastis pimpinan lembaga yang berdiri sejak 2005 itu. Ia tak membantah bahwa gaji tersebut sempat diberlakukan di awal tahun 2021.

"Itu rancangan yang dipublis 2021, tapi filantropi tidak stabil. Sempat diberlakukan 2021 tapi tidak permanen," tuturnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa setelah Ahyudin keluar dari Dewan Pembina pada 11 Januari 2022, terjadi pengurangan jumlah gaji. Namun, lagi-lagi ia tak mengungkapkan jumlah detail gaji dan hanya menyebutkan presentase pengurangan 50-70 persen.

"Sejak pergantian, dari pimpinan ada pengurangan 50-70 persen, bukti bahwa perbaikan terjadi sejak Januari. Jadi sejak tempo memberi berita ke masyarakat, perbaikan sudah terjadi sejak kemarin," pungkasnya.

Sementara itu, Presiden ACT Ibnu Khajar mencoba meluruskan kabar soal fasilitas mewah yang diterima para petinggi, di antaranya mobil Alphard, CR-V, hingga Pajero Sport.

Ibnu menjelaskan, sejak kepemimpinannya, sudah diupayakan penurunan fasilitas operasional karena pihaknya ingin fokus pada program. Maka dari itu, ACT menjual mobil mewah yang sebelumnya dipakai oleh para pimpinan.

"Kami ingin sampaikan sejak Januari 2022, yakni masa transisi, kami sudah menurunkan semua fasilitas operasional kami, ini bagian dari komitmen kami, bukan sekarang saja tapi sejak Januari 2022, supaya dana lembaga fokus pada program lembaga," ujarnya dalam konferensi pers di kantor ACT di Menara 165, Jakarta Selatan, Senin (4/7).

Pada level ketua yayasan, kata Ibnu, kendaraan yang digunakan berupa Innova. Bukan baru, melainkan barang lama yang juga sewaan.

Ibnu mengimbuhkan, untuk beberapa direktur dan vice president, diberikan fasilitas kantor berupa Avanza dan Xpander. Sebagian besar kendaraan tersebut masih sewa.

Tampilkan Semua
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini