Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke Rusia dan Ukraina pada beberapa waktu lalu. Hingga saat ini, kunjungan presiden Jokowi tersebut terus menjadi sorotan.
Pengamat Strategi dan Pertahanan Program Studi (Prodi) S-1 Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Lukman Fahmi, menyebut kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina-Rusia sebagai langkah menuju perdamaian.
Meski begitu, dia menilai proses untuk mendamaikan kedua negara memerlukan jalan yang panjang.
Sehingga, membutuhkan waktu dan tidak bisa dilakukan sekejap mata meski Jokowi berinisiatif mengunjungi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Akan ada jalan panjang menuju perdamaian,” ujar Lukman dalam Panggung Demokrasi Misi Damai Jokowi ke Rusia dan Ukraina yang dikutip YouTube media swasta nasional, Rabu (6/7).
Lebih lanjut, dia mengatakan peran Indonesia menjadi penengah konflik Ukraina-Rusia tidak mudah. Pasalnya, dibutuhkan kepercayaan dari setiap pihak yang berseteru, supaya dapat mempercayai Indonesia.
Hal tersebut dikatakan Lukman, yang bercermin dari rute perjalanan Jokowi, usai meninggalkan KTT G7 di Jerman dengan mengunjungi Ukraina terlebih dahulu.
Bagi Lukman, lawatan luar negeri Jokowi ke Ukraina sebelum bertemu Vladimir Putin, upaya membangun kepercayaan dari negara ini. Pasalnya, Ukraina belum memiliki banyak kepercayaan ke Indonesia.
Lukman juga mengutarakan, kunjungan luar negeri Jokowi kali ini istimewa. Pasalnya, mantan Wali Kota Solo ini membawa sejumlah topik penting bagi kepentingan domestik dan internasional. Salah satunya humanitarian crisis.
Topik tersebut menjadi bahasan yang penting, sebab konflik berkepanjangan antara Ukraina-Rusia membawa kerugian bagi dunia, yaitu terputusnya global supply chain, terutama pasokan gandum.
Masalah tersebut tidak hanya dirasakan oleh negara-negara di Eropa, juga Indonesia yang masih mengandalkan impor gandum dari Ukraina. Sejak serangan Rusia ke Ukraina akhir Februari lalu, harga gandum dunia meroket.
“Mungkin juga (membahas) supply gandum dan ini menjadi (salah satu) prioritas bagi Pak Jokowi. Saya melihat ada (bahasan) food security. Supaya bisa diizinkan untuk diekspor ke beberapa negara,” imbuh Lukman.
Lihat Sumber Artikel di Rakyat Merdeka Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Rakyat Merdeka.