PPATK Resmi Blokir 60 Rekening Milik ACT, Bekingan Anies Langsung Nentang: Itu Bukan Hasil Korupsi, Tapi...

PPATK Resmi Blokir 60 Rekening Milik ACT, Bekingan Anies Langsung Nentang: Itu Bukan Hasil Korupsi, Tapi... Kredit Foto: Taufik Idharudin

Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) resmi memblokir sementara 60 rekening milik Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Namun, rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar justru menentang PPATK.

"Mohon maaf PPATK saya tidak setuju dana umat di 60 rekening ACT diblokir," kata dia dari Twitter @musniumar yang dikutip populis.id pada Kamis (7/7/2022).

Baca Juga: Ustaz Hilmi Buktikan Surat Resmi ACT, Dedek Prayudi: Surat Khusus Itu Justru Meyakinkan Publik Ada Kedekatan...

Menurut orang yang kerap kali membela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini, uang dalam rekening ACT itu bukan hasil korupsi tapi dana umat untuk bantu  rakyat yang alami bencana.  

"Dana umat yang dikelola ACT harus  di audit oleh auditor independen untuk cegah fitnah yang belum tentu benar," katanya.

Baca Juga: Dapat Serangan Fitnah, Ustaz Hilmi Firdausi Langsung Posting Surat Dari ACT, Apa Isinya?

Diketahui, Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana mengatakan bahwa penutupan ini respon atas tindakan Kemensos yang mencabut izin PPATK untuk menggalang dana.

"Per hari ini PPATK menghentikan sementara transaksi atas 60 rekening atas nama entitas yayasan tadi di 33 penyedia jasa keuangan," katanya saat konferensi pers di Jakarta pada Rabu (06/07/2022).

"Penghentian ini atas respons penghentian usaha ACT oleh Kemensos. Artinya Kemensos sudah melarang. Selama 20 hari ke depan kami akan memeriksa transaksi dari puluhan ribu transaksi," sambung Ivan.

Baca Juga: Jeng Jeng... Babak Lanjutan, PPATK Resmi Blokir 60 Rekening Milik ACT!

Menurutnya, analisis keuangan terkait ACT sudah dilakukan sejak  2018-2019 daan sampai hari ini PPATK melaksanakan kewenangan UU No 8  tahun 2020 serta Perpres 50 tahun 2011 yaitu melakukan penelusuran atas transaksi yang dilaporkan kepada PPATK.

"Jadi ini akan terus berkembang dan berlanjut. Kami akan bekerja dengan baik dan sangat teliti, memeriksa satu persatu transaksi," terangnya.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover