Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyentil aktivis sekaligus pegiat media sosial Nicho Silalahi perihal membahas penguasa agar tak seperti mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang tewas ditembak.
Pernyataan ini disampaikan oleh Nicho Silalahi dalam akun Twitter pribadi dan memperingatkan penguasa agar tidak membuat rakyat marah bila enggan bernasib sama seperti Shinzo Abe.
Bahkan, Nicho memuji dan memberikan apresiasi kepada pelaku karena keberaniannya.
“Mantan Pasukan Berani Mati Jepang Nih Eksekutornya, Apapun Motifnya Namun Keberanian Tetsuya Yamagami Patut Diapresiasi Bagi Para Pendukungnya,” kata Nicho pada Sabtu 9 Juli 2022.
Baca Juga: Loh... Loh... Sudah Dicabut Kemenag Usai Kasus Pencabulan, Kok Cak Imin Malah Minta Pemerintah Pulihkan Izin Pesantren Shiddiqiyyah?
“Hati-hati saja Lo para penguasa jika rakyatmu marah maka nyawapun akan mereka tukar dengan nyawamu,” sambungnya.
Cuitan ini lantas mendapat komentar pedas dari Ferdinand. Kata dia, sikap Nicho yang kerap marah terasa percuma karena tak akan berdampak apapun.
“Perasaan, manusia satu ini sebagai rakyat sudah berkali-kali marah tapi tak ada yang takut dan tak ada yang perlu hati-hati,” tulis Ferdinand dari Twitter @ferdinandhutah4 yang dikutip populis.id pada Senin (11/7/2022).
Baca Juga: Mantan Wapres Berduka Atas Meninggalnya Shinzo Abe, Jusuf Kalla Ungkap Kenangannya
Perasaan, manusia satu ini sebagai rakyat sudah berkali2 marah tapi tak ada yang takut dan tak ada yang perlu hati2. Abaikan saja manusia ini, cuma riuh seperti meram bambu. Bunyi suaranya kencang, tapi burung pipit pun tak mati ditembaknya. pic.twitter.com/vDMQv1XctR
— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHutah4) July 9, 2022
Diketahui, Shinzo Abe sendiri menghembuskan nafas terakhirnya setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Polisi Jepang berhasil menangkap Tetsuya Yamagami dari kota Nara, atas dugaan percobaan pembunuhan di tempat kejadian tak lama setelah Abe ditembak pada hari Jumat (8/7/2022) saat berkampanye untuk pemilihan parlemen di prefektur Nara.
