Pegiat media sosil, Yusuf Dumdum, kembali melayangkan kritikan pedas kepada Anies Baswedan melalui media sosialnya.
Yusuf Dumdum mengomentari Anies mengenai sapi yang dikurbankannya melalui salah satu cuitan di akun Twitter-nya pada Senin (11/7/2022).
Pria yang memiliki nama asli Yusuf Muhammad itu mengunggah sebuah tangkapan layar artikel mengenai hewan kurban Anies yang diberi nomor ‘024’.
Artikel yang diunggah Yusuf tersebut berjudul, “Sapi Kurban ‘024’ Anies Dinilai Politis, Taufik Eks Gerindra: Kebetulan Saja.”
Dengan nomor sapi kurban ‘024’ tersebut, Anies dinilai menyiratkan soal Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Yusuf Dumdum pun mengaku tidak heran karena menurutnya ayat dan mayat saja dipolitisasi oleh Anies.
Ia pun lantas menyebut Gubernur DKI Jakarta itu sebagai bapak politik identitas.
“Ayat dan mayat aja dipolitisasi, apalagi cuma sapi kurban,” tulisnya dikutip Populis.id dari cuitan akun @yusuf_dumdum pada Selasa (12/7/2022).
Ia menambahkan, “Memang parah sekali bapak politik identitas @aniesbaswedan.”
Yusuf merasa Anies ‘ngebet’ menjadi presiden, padahal ia menilai pria kelahiran 7 Mei 1969 itu belum becus untuk mengurus Jakarta.
Hal itu karena masih banyak masalah yang belum diselesaikan di penghujung masa jabatannya, seperti kemiskinan meningkat, daerah kumuh, dan sebagainya.
Yusuf menyampaikan, “Ngebet banget pengen jadi Presiden. Ngurus Jakarta aja amburadul.”
“kemiskinan meningkat dan masih banyak daerah kumuh walau APBD paling besar se-Indonesia,” tutupnya menandaskan.
Dalam cuitannya yang lain, Yusuf mengungkap kalau Anies sebelumnya juga pernah menyerahkan hewan kurban dengan nomor ‘024’.
Ia mengunggah sebuah artikel dengan judul, “Gaya Anies Serahkan Sapi Kurban 024 di 2019 dan 2022.”
Yusuf Dumdum pun langsung menanggapi pernyataan M Taufik yang menyebut kalau nomor sapi kurban Anies ‘024’ hanya kebetulan.
“Mulut eks Koruptor kok dipercaya. Kebetulan apanya ? Di 2019 juga sudah pernah,” jelasnya.
Tak hanya itu, Yusuf juga membandingkan kepemimpinan Anies dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Bangun masjid gak becus, kalah sama Ahok, tapi kalau soal politisasi agama paling kentel banget. Segala cara dipakai. Ngerih banget,” pungkasnya.
Ayat dan mayat aja dipolitisasi, apalagi cuma sapi kurban. Memang parah sekali bapak politik identitas @aniesbaswedan.
— Dumdum (@yusuf_dumdum) July 11, 2022
Ngebet banget pengen jadi Presiden. Ngurus Jakarta aja amburadul, kemiskinan meningkat dan masih banyak daerah kumuh walau APBD paling besar se-Indonesia.??????? pic.twitter.com/xxhlq4Ifim