“Dia ketemu petani pupuk. Untuk memastikan katanya pupuk. Itu bukan urusan lu. Urusan lu itu ngeberesin perusahaannya supaya tidak bangkrut,” tambahnya.
Di sisi lain dia menyindir ketika perusahaan BUMN banyak yang kesulitan, menterinya malah terus memupuk kepopulerannya.
“Ini perusahaannya bangkrut semua. Dianya melenggang kemana-mana. Berpolitik dengan iklan. Begitu di Lombok, kelihatan presidennya senang, nggak ada masalah, iklan jor-joran. BUMN bangkrut pun menjadi pengiklan utama,” ucapnya.
“Begitu di Jakarta, kelihatan penyelenggara nggak disukai oleh otoritas politik. Di stop, nggak ada satu pun yang pasang iklan. Ini apa kayak begini. BUMN-nya tambah mampus, menterinya tambah populer,” tutupnya.
Lihat Sumber Artikel di Fajar Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Fajar.