Kasubdit IV Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Andri Sudarmaji mengatakan bahwa pemeriksaan terhadap mantan Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ahyudin dan Presiden ACT Ibnu Khajar akan dilanjutkan hari Senin 18 Juli mendatang.
"Hari ini tidak ada, mungkin senin," kata Kombes Andri saat dikonfirmasi Populis.id pada Sabtu (16/07/2022).
Baca Juga: Ditanya Siapa Akuntan Publik yang Kasih Predikat WTP ke ACT, Ahyudin Ngeles: Cek Saja di Internet...
Hal senada juga disampaikan Ahyudin usai menjalani pemeriksaan di Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri pada Sabtu dini hari. Ia mengatakan bahwa kemungkinan pemeriksaan pada senin mendatang masih melanjutkan pemeriksaan yang ia jalani hari ini.
"Dilanjutkan Senin jam 11 siang, sepertinya melanjutkan yang ini," tuturnya.
Ia mengungkapkan bahwa di pemeriksaan keenam, pertanyaan masih seputar soal pengelolaan dana. Ia menyebutkan, poin utamanya adalah berapa persen yang bisa digunakan ACT untuk operasional dari keseluruhan dana yang terkumpul.
"Masih melanjutkan yang kemarin. Poin pentingnya dalam mengelola dana sosial-kemanusiaan di ACT, berapa sih dari dana kemanusiaan yang diterima ACT yang digunakan untuk biaya operasional ACT,” ucapnya.
Baca Juga: Masih Diperiksa Soal Potongan Hasil Donasi, Ternyata ACT Ikut Dewan Syariah, Segini Jumlahnya!
Ia menilai bahwa poin penting yang perlu disampaikan, bahwa selama ini tim operasional mengikuti arahan dari dari fatwa Dewan Syariah ACT. Dan Dewan Syariah ACT menuliskan bahkan hak kelola yayasan atau dana operasional bisa mencapai 20 sampai 30 persen.
Pemeriksaan kali ini turut menghadirkan Ketua Dewan Pembina Aksi Cepat Tanggap (ACT) sekaligus mantan sekretaris periode 2009/2019 Novariadi Imam Akbari. Namun, Imam Akbari enggan berkomentar sama sekali soal pemeriksaan yang ia jalani.
Mantan Presiden Global Wakaf ACT itu terlihat bergegas meninggalkan gedung bersama seorang wanita berpakaian ungu. Ia keluar lebih awal dibanding mantan Presiden ACT, Ahyudin yang keluar sekira pukul 01.30 WIB.
