Hal tersebut disampaikan Alang sebagai respons munculnya pembentukan opini yang kurang tepat terkait ACT hingga dugaan penyelewengan dana donasi.
"Sebagai muslim kita harusnya ber-tabayyun. Apakah opini yang terbentuk itu valid atau memang sengaja diciptakan dengan motif-motif terselebung. Di sinilah kita harus bersikap kritis, jangan begitu saja percaya dengan narasi yang sebenarnya masih belum terverifikasi datanya," kata dia.
Baca Juga: Ditanya Siapa Akuntan Publik yang Kasih Predikat WTP ke ACT, Ahyudin Ngeles: Cek Saja di Internet...
Sang Alang berharap permasalahan yang menjerat ACT ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi lembaga-lembaga serupa.
"Hikmahnya adalah kasus ACT ini telah membuka mata kita semua, semua amanah itu harus dijalankan secara baik. Lalu jangan pula kita begitu cepat memberikan penilaian terhadap sesuatu yang sebenarnya belum terverifikasi akurasinya. Sekali lagi, pemerintah harus bisa bijaksana," ujar dia.
Lihat Sumber Artikel di Republika Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Republika.