Pengamat Cyrus Network: Kalau Tak Mau Ada Politik Identitas, Jangan Calonkan Anies dan Ganjar!

Pengamat Cyrus Network: Kalau Tak Mau Ada Politik Identitas, Jangan Calonkan Anies dan Ganjar! Kredit Foto: Rakyat Merdeka

Pengamat politik dari Cyrus Network Hasan Nasbi menegaskan bahwa dirinya tidak setuju jika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo maju nyapres di Pilpres 2024.

Dia menilai, kedua tokoh ini berpotensi menggunakan politik identitas jika maju di Pilpres mendatang. "Saya enggak setuju Anies dan Ganjar maju, karena dua-duanya akan memicu politik identitas," ujar Hasan Nasbi di YouTube Refly Harun Official, Senin (18/7/2022).

Menurut dia, Ganjar Pranowo dianggap sama seperti Joko Widodo (Jokowi). Jadi, semua tuduhan tak berdasar terhadap Jokowi akan dipindahkan ke Ganjar.

Baca Juga: Pakar Cyrus Network Beberkan Peta Koalisi Pilpres 2024: Anies Maju Lewat Parpol Mana?

"Ganjar akan memicu politik identitas karena dianggap Jokowi kecil, jadi semua sangkaan yang tidak berdasar terhadap Jokowi akan dipindahkan ke Ganjar," ujarnya.

Seperti diketahui bahwa Jokowi selama ini kerap dituduh sebagai keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI). Ayahnya dianggap pernah menjadi anggota PKI.

Sementara itu, Anies Baswedan kerap dianggap sebagai tokoh yang pro terhadap kelompok Islam gari keras seperti Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Baca Juga: Kemungkinan Anies Gak Bakal Diusung KIB di Pilpres 2024, Karena Hal Ini

"Kemarahan terhadap Anies dari pihak pendukung Ganjar luar biasa. Saya menilai yang bertengkar ini sebagian besar adalah pendukung Anies vs pendukung Ganjar," ujar Hasan Nasbi.

Dia menyebut, jika partai politik (parpol) tidak mau ada politik identitas pada Pilpres 2024, maka jangan memajukan Anies dan Ganjar sebagai Capres.

"Percuma jika kita bilang tidak mau lagi ada polarisasi dan politik identitas, sementara orang-orang yang dimajukan (dicalonkan) adalah yang bisa memicu itu," tegasnya.

Baca Juga: Ditanya Refly Harun, Jusuf Kalla Serius Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024?

Sebelumnya diketahui bahwa PKS dan NasDem bertekad untuk menghilangkan polarisasi di Pilpres 2024. Mangkanya, PKS menggugat ambang batas pencalonan atau presidential threshold 20 persen ke Mahkamah Konstitusi (MK).

PKS meminta MK menurunkan ambang batas pencalonan dari 20 persen jadi 7-9 persen. Hal ini ditujukan agar parpol bisa lebih leluasa mencalonkan presiden. Diharapkan, Capres 2024 tidak hanya ada dua tokoh saja, seperti Pilpres 2014 dan 2019 lalu.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover