Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sesumbar tak akan tinggal diam mendengar kabar bahwa Irjen Ferdy Sambo sedang melakukan test PCR Covid-19 saat peristiwa dugaan baku tembak di rumahnya.
Di mana dugaan baku tembak itu menewaskan salah satu Polisi bernama Brigadir Novriansyah Josua Hutabarat.
Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto menegaskan semua dalih bakal didalami, termasuk alasan tentang PCR tersebut. Pihaknya juga bakal memeriksa sececara detail siapa yang menanganinya.
"Termasuk itu (test PCR Ferdy Sambo.red) didalami, akan dicek alibinya, akan dicek bagaimana, saksi-saksinya siapa dan sebagainya, petugas yang menangani siapa dan sebagainya," kata Benny kepada awak media, Rabu (20/07/2022).
Baca Juga: Sadis! Jari Diremuk dan Kuku Dicabut Saat Masih Hidup, Pengacara Keluarga Brigadir J Sebut Pelaku Dugaan Penyiksaan Psikopat!
Bahkan, saat ditanya di mana keberadaan Ferdy ketika peristiwa nahas itu terjadi, Benny mengiyakan.
"Iya (Keberadaannya juga didalami.red)," tegasnya.
Sementara, ketika dikonfirmasi perihal adanya dugaan rekayasa dalam kasus ini, Benny tak memberi respon serius. Ia malah menutup hidung sembari tersenyum ke arah wartawan.
Baca Juga: Tanggapi Bantahan Propam Polri, Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J Punya Bukti yang Tidak Terbantahkan
Dikethaui, peristiwa dugaan baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J terjadi pada Jumat 8 juli lalu, pukul 17.00 WIB. Ketika dua polisi sedang adu mekanik, Irjen Ferdy Sambo disebut sedang tidak di rumah dinasnya di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel).
Menurut Keterangan Karopenmas Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, Irjen Ferdy tidak ada di rumah karena sedang PCR test.
