Mantan sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu memberikan kritikan terkait Presiden Joko Widodo yang telah memberikan izin untuk pengalokasian dana Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Jebakan proyek kereta api cepat China semakin dalam. Selain tidak layak, biaya melonjak, sebelumnya dijanjikan tidak akan pakai uang rakyat lewat APBN-akhirnya berubah jadi gunakan APBN," tulis Said Didu dari Twitter @msaid_didu yang dikutip pada Selasa (12/10/2021).
Said Didu juga memberikan sindirna kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Di mana seharusnya mereka dapat menolak penggunaan APBN dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
"Seharusnya @DPR_RI (kalau masih ada) menolak penggunaan APBN untuk Kereta Api China," katanya.
Baca Juga: Duit APBN Dipotek untuk Kereta Cepat, Eh Mas Ibas Jadi Terheran-heran, Katanya..
Ia lantas mengungkap tiga alasan agar DPR menolak penggunaan APBN untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
"1) pembengkakan anggaran tidak rasional dari proposal awal hanya sekitar $ 5 milyar (dollar AS) menjadi sekitar $ 8 milyar. 2) proyek ini tidak laik dan tidak layak. 3) lakukan audit investigasi - termasuk kebohongan," katanya.
Sebagaimana diketahui, Presiden mengalokasikan dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 93 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Perpres Nomor 107 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Antara Jakarta dan Bandung.
"Pendanaan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c dapat berupa pembiayaan dari APBN dalam rangka menjaga keberlanjutan pelaksanaan proyek strategis nasional dengan memperhatikan kapasitas dan kesinambungan fiskal," bunyi Pasal 4 ayat 2.
Selain itu, pembiayaan dari APBN tersebut dilakukan dengan penyertaan modal negara (PMN) kepada pimpinan konsorsium, dan penjaminan kewajiban pimpinan konsorsium.
Seharusnya @DPR_RI (kalau msh ada) menolak penggunaan APBN utk Kereta Api China krn :
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) October 11, 2021
1) pembengkakan anggaran tdk rasional dr proposal awal hanya sktr $ 5 milyar menjadi sktr $ 8 milyar.
2) proyek ini tidak laik dan tdk layak
3) lakukan audit investigasi - tmsk kebohongan https://t.co/2BDQrSLw0J