Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan hasil 64 persen responden merasa puas.
Tak hanya LSI, Indikator Politik Indonesia dan indEX juga mengeluarkan hasil survei yang serupa. Masing-masing menyebutkan kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi sebesar 67,5 persen dan 80,9 persen.
Menanggapi temuan itu, pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengatakan tingginya tingkat kepuasan publik pada kinerja Presiden Jokowi bukanlah hal yang baru.
Baca Juga: Jokowi Berkunjung ke China, Rocky Gerung: Pasti Urusan Utang Lagi!
"Kepuasan di atas 60 persen bisa diartikan publik masih dibatas aman dan mayoritas. Penyebabnya, Jokowi selalu hadir merespons kebutuhan masyarakat,” katanya di Jakarta, Selasa (26/7/2022).
Dia menilai kepuasan publik dapat mencapai minimal 80 persen apabila didukung oleh kinerja menteri yang maksimal.
Namun, sejauh ini menurutnya, hanya tiga menteri yang telah bekerja dengan baik, yakni Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Jokowi berhasil membangun infrastruktur, jalan tol, bendungan, dan lain-lain, bukankah keberhasilan ini di-back up Menteri PUPR? Andai semua menteri menjalankan tugasnya, saya kira tingkat kepuasan masyarakat ke Jokowi bisa 80 persen," jelasnya.
Menurut dia, penting untuk membiarkan jatah kursi menteri menjadi hak prerogatif presiden tanpa dipengaruhi oleh kepentingan partai politik.
"Jangan ada pola komunikasi politik tidak langsung, padahal tujuannya mau menteri. Partai proaktif menarik kalau menteri tidak bisa kerja," tuturnya.
Lihat Sumber Artikel di GenPI Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan GenPI.