Brigadir J Sebelum Tewas Diancam hingga Menangis, Curhat ke Sang Ibu, Betapa Berat...

Brigadir J Sebelum Tewas Diancam hingga Menangis, Curhat ke Sang Ibu, Betapa Berat... Kredit Foto: (Facebook/Rohani Simanjuntak)

Dahlan Iskan sempat menyinggung ancaman yang katanya diterima sebelum kematianBrigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Perihal ancaman tersebut termuat dalam tulisan Dahlan Iskan berjudul "10.58", Disway edisi Senin (25/7/2022).

Informasi yang diperoleh Disway dari pengacara keluarga Brigadir J, ancaman yang diterima polisi itu bertubi-tubi.
Pengacara juga menyebut ancaman itu diceritakan Yosua kepada sang ibu, Rosti Simanjuntak melalui sambungan telepon.

"Begitu berat ancaman yang diterima Yosua sampai Yosua dalam telepon itu menangis," begitu pernyataan Kamaruddin, dikutip dari Disway.

"Seorang polisi sampai menangis. Betapa berat ancaman itu," lanjutan tulisan kolumnis kodang Dahlan Iskan itu.
Pengacara juga punya catatan tentang ancaman yang diterima Brigadir J sejak Juni lalu. Ancaman itu terus datang sampai berhari-hari.

"Pun sampai sehari sebelum kematiannya," tulisan Dahlan.
Dalam tulisan itu dijelaskan bahwa Brigadir Yosua sering curhat mengenai ancaman itu kepada sang ibu melalui telepon maupun WA.

Baca Juga: Bukan Bharada E, Kamaruddin Ungkap Sosok yang Mengacam Bakal Bunuh Brigadir J, Ngeri!
Tim pengacara yang dipimpin Kamaruddin Simanjuntak mengeklaim bukti komunikasi Yosua dengan sang ibu. "Sehari sebelum kematiannya Yosua masih menelepon Sang ibu, bahkan jam 10.58 tanggal 8 Juli itu, Yosua masih menelepon ibunya dari Magelang," begitu tulisan Dahlan.

Saat berkomunikasi terakhir dengan sang ibu, Brigadir J mengabarkan dirinya akan berangkat dari Magelang menuju Jakarta.
Brigadir J juga bicara dengan ibunya soal rencana kepergian Irjen Pol Ferdy Sambo ke Balige, Sumatera Utara. Konon, Yosua juga menyampaikan akan meminta izin kepada atasannya itu untuk ikut.

"Saya akan minta izin bapak untuk bisa ikut ke Balige," ujar Yosua seperti ditirukan pengacara, dikutip dari Disway.
Dahlan Iskan dalam tulisannya itu juga menulis bahwa dengan beratnya ancaman yang diterima Yosua, tidak mungkin dia berani melecehkan istri atasan.

Baca Juga: Sempat Berkomunikasi Sebelum Insiden Baku Tembak, Kekasih Brigadir J: Sebelum Kejadian Itu...

"Tidak mungkin seorang yang dalam keadaan tertekan dan terancam seperti itu masih berani melecehkan wanita istri atasannya," demikian dikutip dari tulisan Disway.

Mengacu penjelasan pengacara itu, Dahlan juga menilai skenario dalam video single image tentang Fembo-Aswati berjudul "Tamatnya Karir Sang Jenderal Polisi" di YouTube, mengada-ada. Dahlan sempat mengulas skenario dalam video Fembo-Aswati itu melalui tulisan edisi sebelumnya berjudul "Single Image".

"Dari sini hampir pasti video single image di Disway Jumat lalu hanya mengada-ada," tulisan Dahlan.

Menurut Dahlan, mana mungkin sopir istri jenderal yang berpangkat rendah, kok sampai mau disandari dadanya oleh istri atasan yang lagi menangis saking kecewanya pada sang suami yang punya pacar.

Baca Juga: Kapolri Dibantu Jenderal Andika dan Jenderal Dudung, Kasus Tewasnya Brigadir J Pasti Tuntas, Ruhut Sitompul: Mengaku Sajalah Kalian Semua!

"Awalnya orang berpikir: bisa saja. Yosua kan laki-laki normal. Bisa saja terpeleset. tetapi, dengan keterangan Kamaruddin soal adanya ancaman yang berat tadi, skenario single image itu berantakan," begitu tulisan Dahlan. 

Lihat Sumber Artikel di JPNN.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan JPNN.com.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover