Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, menyampaikan pendapatnya mengenai autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J pada Rabu (27/7/2022).
Melalui salah satu video di kanal YouTube Refly Harun, ia menyinggung soal pernyataan mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol (purn) Susno Duadji, yang menyebut kalau autopsi ulang akan mengubah alur cerita kematian Brigadir J.
Refly Harun kemudian membaca sebuah artikel yang berisi pernyataan Susno Duadji tersebut.
“'Ini akan menentukan apakah jalan ceritanya atau kasusnya berubah atau tetap. Kan kasusnya ini adalah kasus tembak-menembak. Kemudian apakah menjadi kasus penganiayaan? Apakah kasus pelecehan seksual? Jadi akan berubah, tergantung hasil pemeriksaan',” kata Refly saat membacakan pernyataan Susno yang disampaikan dalam perbincangan di tvOne kemarin malam.
Refly lanjut membaca, “'Kenapa saya katakan berkali-kali, tkp-nya jelas, yang meninggal jelas, yang mengaku tanda petik menembak jelas, barang bukti senjatanya juga jelas, handphone jelas, CCTV walaupun mati juga jelas, selongsong ada, proyektil ada, darah ada, luka-lukanya juga nanti tergantung hasil visum, jadi jelas ceritanya'.”
Menanggapi pernyataan Susno Duadji itu, Refly Harun pun seperti menyetujui pandangan tersebut.
“Menarik ya apa yang disampaikan oleh Susno Duadji ini ya. Semua jelas, tapi kok kenapa menjadi rumit?” tanyanya dikutip Populis.id dari kanal YouTube Refly Harun yang diunggah pada Kamis (28/7/2022).
Ia melanjutkan, “Jadi Susno Duadji juga pernah mengatakan ‘lebih sulit kalau menemukan mayat di hutan atau mayat yang tidak jelas identitasnya’. Kalau ini kan semuanya jelas ya, bayangkan.”
Bukan tanpa alasan, Refly mengaku tertarik dengan pernyataan Susno Duadji karena ia bukanlah orang sembarangan, tapi justru berpengalaman.
Refly mengatakan, “Yang ngomong ini bukan orang sembarangan tentunya. Yang ngomong adalah Kabareskrim (mantan, red) Susno Duadji. Jadi tentu tidak main-main ya. Dia adalah orang yang punya pengalaman bahkan penghulu dari reserse ya.”
“Ini adalah jabatan yang paling prestigious selain Kapolri. Bahkan Wakapolri pun kalah prestigious-nya dibandingkan Kabareskrim. Sama-sama bintang tiga, tetapi Kabareskrim jauh lebih powerful ketimbang Wakapolri sekali pun,” jelasnya menandaskan.
Refly juga menyayangkan bahwa publik belum mendapat penjelasan mengenai hasil dari autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J tersebut.