Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan pihaknya menerima kunjungan silaturami dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai salah satu langkah untuk mendekatkan diri dengan partai politik.
"Pertama, standing position kepada Muhammadiyah. Dulu standing kita harus bisa menjaga jarak dengan partai politik, (sekarang) menjaga membangun kedekatan dengan parpol," katanya usai menggelar pertemuan dengan elite PKS di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta pada Jumat (29/7/2022).
Baca Juga: Rocky Gerung Cari Gara-gara Sama Jokowi, Ruhut Sitompul Maju: Ini Si Raja Dungu Kapan Sih Bisa Ngaca, Makin Stress
Menurutnya, PP Muhammadiyah memang kekinian ingin lebih dekat dengan partai politik. Ia mengatakan, memang semua harus berangkulan sebagai mitra dalam membangun bangsa dan negara.
"Menjaga kedekatan. Kita harus bisa menjaga kedekatan dengan semua partai. Jadi, tidak boleh ada yang kita jadikan sebagai musuh. Semuanya mitra. Partai-partai itu mitra kita dalam memajukan bangsa dan negara kita. Menjaga jarak dan menjaga kedekatan. Kalau dulu menjaga jarak, sekarang menjaga kedekatan," ungkapnya.
Ia juga mengaku bersyukur atas kunjungan silaturami PKS ke PP Muhammadiyah tersebut. Ia pun mengharapkan partai-partai lain mengikuti jejak yang sama.
"Untuk bisa terbangunnya kedekatan, maka harus dibangun silaturahim. Dan syukur alhamdulillah, sepanjang pengetahuan saya PKS yang pertama. Tapi, tidak tahu saya apa ada partai sebelumnya yang sudah datang. Selama saya hadir, ya PKS ini yang pertama," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengaku, jika kunjungannya kali ini banyak menerima masukan.
Baca Juga: Sudah Kantongi Persyaratan, PKS Siap Mendaftar Pemilu 2024 Di Hari Pertama
Acara silaturami ini dilakukan secara tertutup dalam satu ruangan. Jajaran elite PKS dipimpin Ahmad Syaikhu dan Sekjen DPP PKS Aboe Bakar Alhabyi, sementara PP Muhammadiyah diwakili Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas dan Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.