Pegiat media sosial, Ade Armando, menanggapi pernyataan ahli epidemiologi klinis yang bernama Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa, yang meminta Anies Baswedan untuk menyuruh anaknya mengenakan hijab.
Menurut Ade, apa yang disampaikan oleh Dokter Tifa bukan hanya sekadar anjuran, tapi terkandung ancaman.
“Wow, ini komentar yang luar biasa. Ini memang benar anjuran, tapi di dalamnya terkandung ancaman,” ucapnya dikutip Populis.id dari kanal YouTube CokroTV yang diunggah pada Senin (1/8/2022).
Ia bahkan menilai kalau omongan Dokter Tifa lebih dari ancaman karena ia seakan mengajak publik untuk tidak memilih Gubernur DKI Jakarta itu jika ia maju menjadi Capres 2024 dan anaknya masih tidak berjilbab.
Ade menjelaskan, “Mutiara itu tidak berjilbab dan Dokter Tifa mengatakan ‘kalau saja Mutiara berjilbab, umat Islam akan mendukung Anies kalau dia maju sebagai calon presiden’.”
“Dengan kata lain, ‘kalau Mutiara tetap tidak berjilbab, jangan salahkan kalau umat Islam ramai-ramai meninggalkan Anies’. Bahkan lebih dari ancaman, Dokter Tifa seakan-akan mengajak pembaca untuk tidak memilih Anies kalau Mutiara tidak berjilbab,” lanjutnya.
Ade pun merasa heran karena Dokter Tifa menilai calon presiden karena jilbab anaknya, bukan kompetensi orang itu sendiri.
“Buat saya ini peringatan dan seruan yang luar biasa. Bayangkan, Dokter Tifa ini menganggap pemilihan presiden ditentukan oleh berjilbab tidaknya anak seorang calon presiden. Bukan karena integritas dan kompetensinya, tapi oleh jilbab putrinya,” jelasnya.
Baca Juga: ACT Makin Nggak Bisa Berkutik, Penahanan Empat Tersangka Punya Alasan Kuat!
Setelah itu, Ade merasa bahwa meski tidak mengenakan hijab, anak Anies yang bernama Mutiara Annisa itu tetap memakai pakaian yang sopan.
Ade menyampaikan, “Sekadar catatan, saya tidak pernah melihat foto Mutiara berpakaian seksi misalnya. Dia tidak pernah mengenakan rok mini atau short yang memperlihatkan paha atau baju berdada rendah. Pakaiannya sopan. Mutiara itu tampak sebagai gadis cantik yang tampil dengan tetap menjaga norma.”
“Tapi bagi orang seperti Dokter Tifa dan sejenisnya, itu rupanya tidak cukup. Mutiara harus berjilbab!” tegasnya menandaskan.
Ade menduga kalau wanita seperti Dokter Tifa hanya menilai akhlak perempuan lain dengan berhijabnya orang itu atau tidak.