Saat ini publik dihebohkan dengan temuan tumpukan sembako yang terkubur di Depok. Sembako tersebut diduga merupakan bantuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada warga saat pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.
Anggota Komisi VIII DPR Luqman Hakim menilai mendesak agar Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Sekretaris Negara (Kemensetneg) mampu menjelaskan terkait peristiwa yang viral itu.
"Keriuhan informasi mengenai adanya sejumlah paket bansos presiden dikubur di Depok, harus segera dijelaskan secara gamblang, bukan hanya oleh JNE, tetapi juga pemerintah," kata Luqman kepada wartawan pada Selasa (2/8/2022).
"Kementerian Sosial atau Kemensetneg, saya harap segera memberi penjelasan terang benderang kepada publik," sambung dia.
Luqman mewanti-wanti supaya masalah ini tak bergulir terlalu jauh, sehingga akan merugikan pemerintah dan rakyat lainnya.
"Jangan sampai masalah ini menjadi bahan gorengan pihak-pihak tidak bertanggungjawab dan pada akhirnya akan merugikan pemerintah dan rakyat," ujarnya.
"Untuk mempercepat proses penjelasan ke publik, ada baiknya polisi turun tangan dengan meminta penjelasan kepada pihak-pihak yang diduga terkait masalah penguburan bansos presiden itu," tukas dia.
Sebelumnya, Pihak JNE buka suara terkait temuan puluhan karung beras bantuan presiden (Banpres) untuk masyarakat terdampak Covid-19 di tanah lapang wilayah Tirtajaya, Sukmajaya, Depok.
VP of Marketing JNE Express, Eri Palgunadi mengatakan temuan beras bansos di Depok merupakan barang rusak.
"Terkait dengan pemberitaan temuan beras bantuan sosial di Depok tidak ada pelanggaran yang dilakukan, karena sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak," kata Eri dalam keterangan resmi, Minggu (31/7/2022).
Eri mengatakan, pemendaman sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua belah pihak.
Lihat Sumber Artikel di Akurat Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Akurat.