Risma Yakin Betul Peristiwa Penimbunan Beras Bansos Tidak Terjadi Dimasanya: Kasus Itu Terjadi Sebelum...

Risma Yakin Betul Peristiwa Penimbunan Beras Bansos Tidak Terjadi Dimasanya: Kasus Itu Terjadi Sebelum... Kredit Foto: Moehamad Dheny Permana

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menegaskan bahwa kasus penimbunan beras bantuan sosial presiden (Banpres) yang berhasil terkuak di Kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, itu merupakan kasus yang terjadi saat dirinya belum menjabat.

Risma sendiri ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Sosial pada Desember 2020. Ia dipilih menjadi Mensos menggantikan Politisi PDIP Juliari Batubara yang kala itu terseret kasus tindak pidana korupsi dana bansos.

Baca Juga: Habis Viral, Gak Pake Lama Mensos Risma Langsung Bentuk Tim! Gak Nyangka Langsung Ada Titik Terang

Sementara Kasus penimbunan Bansos di Depok itu juga diduga kuat terjadi pada tahun 2020, hanya saja belum ada penjelasan secara spesifik bulan apa beras Bansos itu mulai dikubur.

"Memang kasus itu terjadi sebelum saya. Jadi saya harus mereview pekerjaan tahun yang saya belum tahu," kata Risma saat konferensi pers di Kantor Kementerian Sosial, Selasa (2/8/2022).

Kasus penimbunan bansos di Depok itu baru terkuak pada Minggu (31/7/2022). Belakangan diketahui bahwa pihak yang menguburkan beras bantuan itu adalah pihak ekspedisi JNE yang kala itu berperan sebagai transporter yang menjadi kepanjangan tangan dari Bulog. 

Baca Juga: Viral Beras Bansos Dikubur, Satgas Pangan Sudah Periksa Beberapa Pihak Terkait, Jangan Kaget! Ini Hasilnya

Dalam hal ini Kemensos bekerja sama dengan Bulog untuk menyediakan bantuan sosial dari pemerintah berupa beras. Kemudian Bulog bekerja sama dengan penyedia layanan logistik PT DNR  Corporation untuk menyalurkan bantuan tersebut. 

Tidak berhenti sampai disitu, PT DNR ini diduga juga ikut melibatkan pihak JNE sebagai pihak ekspedisi yang akan mengantarkan bansos ke tiap-tiap penerima bantuan.

"Jadi ada perusahaan DNR yang ditunjuk Bulog untuk mengirim bantuan. Tapi DNR ini kerjasama dengan JNE untuk pengiriman itu dari gudang Bulog," ungkapnya.

Baca Juga: Blak-blakan Kasus Penimbunan Bansos di Depok, Mensos Risma: Sudah Mulai Ada Titik Terang, Cuma...

Sebelumnya, Kementerian Koordinator PMK menyebut bahwa timbunan beras yang ditemukan di Depok adalah Bantuan Khusus Presiden (Banpres) atau bansos yang diberikan pada saat pandemi 2020. 

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK Andie Megantara mengatakan beras tersebut disalurkan oleh Perum Bulog melalui transporter JNE dengan kemasan 20 kg dan 5 kg.

Temuan ini merupakan hasil dari koordinasi Tim Bantuan dan Subsidi Tepat Sasaran (Bansub) dari Kedeputian Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK dengan Polres kota Depok dan pihak transporter JNE.

“Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kepolisian Resort Metro Depok, ditemukan timbunan beras merek BERAS KITA. Didapat keterangan bahwa jumlah beras diperkirakan kurang lebih 1 ton yang kondisinya pada saat ditimbun sudah tidak layak konsumsi karena beras rusak dalam perjalanan menuju ke Keluarga Penerima Manfaat" tutur Mega dalam keterangan resmi, Senin (1/8/2022).

Terkait

Terpopuler

Terkini