Kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, kembali menyampaikan soal temuannya mengenai kasus penembakan yang menewaskan kliennya tersebut.
Kamaruddin mengungkap bahwa sekitar setengah jam sebelum terjadinya insiden penembakan, WhatsApp Brigadir J masih centang biru.
Baca Juga: Soal Motif Sebenarnya dalam Penembakan Brigadir J, Ternyata Oh Ternyata Berkaitan Sama..
Artinya, ada orang yang membaca pesan yang dikirimkan ke WhatsApp Brigadir J, entah memang dirinya sendiri atau orang lain.
Pesan itu sendiri datang dari kekasih Brigadir J, Vera Simanjuntak. Mereka diketahui memang masih berkomunikasi sebelum insiden baku tembak tersebut.
“Ada komunikasi, ada WhatsApp jam 16.25 WIB masih contreng biru, tapi kita tidak tahu siapa yang mengusai WhatsApp itu,” ujar Kamaruddin di Gedung Bareskrim Pori, Jakarta, Selasa (2/8/2022).
Sebagaimana diketahui, Brigadir J disebut tewas sekitar pukul 17.00 WIB setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E.
Oleh karena itu, Kamaruddin menduga bahwa saat itu ponsel Brigadir J sedang diretas oleh orang lain. Ia juga menyinggung soal ponsel keluarga Brigadir J yang sempat mengalami peretasan.
Kamaruddin mengatakan, “Ya bisa jadi, kan teleponnya diretas. Jangankan HP almarhum, HP ayah, ibunya saja kemudian HP kakak adiknya diretas juga harus diuji juga itu.”
Sementara itu, Kamaruddin juga mengaku pihaknya belum mendapatkan jawaban yang pasti mengenai keberadaan ponsel Brigadir J saat ia bertanya kepada penyidik.
“Kita juga bertanya bertanya tentang apakah handphone daripada almarhum Brigadir Polisi Nopryansah Yosua Hutabarat sudah ketemu atau belum, mereka semua tidak ada yang berani menjawab,” tegasnya.
