3. JNE mengklaim jika mereka telah mengganti beras yang rusak
Anthony juga mengaku jika pihak JNE telah mengganti beras-beras rusak yang hendak diberikan kepada masyarakat. Bahkan, ia menyebut bahwa hingga hari ini belum ada komplain dari penerima manfaat terkait dengan beras tersebut.
"Transporter kami bertanggung jawab, kami ganti semua beras yang rusak. Ada nggak penerima manfaat yang komplain? Sampai hari ini tidak ada. Kami sudah ganti semua. Jadi tidak ada kerugian sedikitpun," ungkap Anthony.
4. Pihak RT tidak mengetahui penimbunan beras itu
Pihak RT di darrah tersebut, mengakui jika tidak mengetahui adanya "proyek" untuk mengubur bansos Jokowi.
Hal ini dikatakan oleh Sugeng selaku ketua RT. 10 RW. 03. Ia mengaku pihaknya sama sekali tidak tahu mengenai paket bansos yang ditimbun di wilayahnya. Sugeng mengaku baru tahu ada kejadian tersebut setelah ia melihat berita.
"Kalau kami sendiri di lingkungan Tirtajaya, kami tidak tahu. Saya tahu dari Youtube," ungkap Sugeng.
5. Lokasi penimbunan digunakan sebagai lahan parkir dan gudang
Dari ketua RT, lokasi tempat penimbunan beras diketahui merupakan lokasi gudang sekaligus tempat parkir kendaraan karyawan JNE. Oleh karena itulah, tidak ada yang membuat warga atau pengurus lingkungan sekitar merasa curiga jika akhirnya ditemukan kuburan bansos membusuk di dalam tanah.
"Di sini mobil penuh, jadi warga tidak tahu. Ketua lingkungan jadi tidak tahu kalau di sini ada aktivitas mencurigakan. Ini tempat parkir JNE, jadi kami tidak tahu. Bukan kami tidak memperhatikan lingkungan, kami cukup waspada jadi kami tidak tahu persis," ungkap Sugeng.
6. Kemensos menemukan barang lain selain beras
Setelah dilakukan pengecekan dilokasi yang disebut-sebut sebagai kuburan bansos tersebut, pihak Kemensos menemukan barang lain selain beras. Melalui temuan mereka, terdapat barang lain yang turut tertimbun di antara kantong-kantong beras.
Kemensos mengaku usai mencium bau busuk, mereka menemukan barang lain yaitu tepung dan telur.
“Jadi kalau dilihat dari kondisi yang ada, ini sebenarnya bukan bantuan beras saja, tapi ada tepung ada telur,” ungkap Inspektur Jenderal Kemensos Dadang Iskandar di Kantor Kemensos, Selasa (2/8).
Dadang juga mengklaim jika pada bungkusan beras yang tertimbun, tidak tertempel stiker yang bertuliskan “Bantuan presiden melalui Kemensos” umumnya ditemukan di paket bansos.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.