Rizal Ramli Minta Jokowi Dukung Presidential Threshold 0 Persen: Pasti Ketua MK Manut!

Rizal Ramli Minta Jokowi Dukung Presidential Threshold 0 Persen: Pasti Ketua MK Manut! Kredit Foto: Istimewa

Ekonom senior Rizal Ramli meminta Presiden Jokowi agar meninggalkan warisan demokrasi sebelum dirinya lengser dari kursi RI 1.

"Mbok berbuat sesuatu dong buat demokrasi. Mas Jokowi kan jadi presiden gara-gara demokrasi," ujar Rizal Ramli dalam acara Adu Perspektif detik.com, Rabu (3/8/2022).

Rizal menilai, Presiden Jokowi tidak mempunyai legasi selama menjabat dua periode. Tidak ada warisan yang dapat dibanggakan dari periode kepemimpinan Jokowi.

Baca Juga: Rizal Ramli: Jokowi Tidak Pernah Memperjuangkan Demokrasi!

Oleh karena itu, dia menyarakan Jokowi agar mengumumkan mendukung presidential threshold 0 persen sebagai legasi periode kepemimpinannya.

"Mas Jokowi umumkan bahwa sebagai presiden mendukung threshold 0 persen yang sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945," tegasnya.

Menurut Eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini, di negara demokrasi manapun tidak ada sistem presidential threshold 20 persen.

Baca Juga: Rizal Ramli Nilai Jokowi Tidak Berpengaruh di Pilpres 2024: Rakyat Sengsara!

"Ini kan (presidential threshold 20 persen) permainan daripada oligarki aja. Nah, kalau Mas Jokowi anjurkan ini pasti Iparnya, Ketua MK (Anwar Usman) manut," ungkapnya.

Dengan demikian, jika itu terlaksana Presiden Jokowi akan diingat karena telah berupaya menegakkan demokrasi.

Seperti diketahui bahwa presidential threshold 20 persen sudah berkali-kali digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK), tetapi selalu kandas.

Baca Juga: KIB Akan Berkomunikasi dengan Jokowi Soal Capres yang Diusungnya

Teranyar, gugatan presidential threshold yang diajukan oleh Ketua DPD RI dan Partai Bulan Bintang (PBB) ditolak MK.

Sebelumnya Rizal Ramli menyebut Jokowi tidak pernah berjuang untuk demokrasi. "Mas Jokowi tidak pernah berjuang, memperjuangkan demokrasi," ujarnya.

Dia menilai Jokowi justru mempreteli demokrasi dengan tindakan otoriternya selama dua periode menjabat presiden Indonesia.

Terkait

Terkini

Populis Discover