Bharada E dan Istri Ferdy Sambo Minta Perlindungan LPSK, Politisi PDIP Heran: Diancam Siapa? Arwah Josua?

Bharada E dan Istri Ferdy Sambo Minta Perlindungan LPSK, Politisi PDIP Heran: Diancam Siapa? Arwah Josua? Kredit Foto: Taufik Idharudin

Politisi PDIP, Dewi Tanjung, menyampaikan keheranannya kepada istri Irjen Ferdy Sambo yang bernama Putri Candrawathi dan Bharada E yang meminta perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Dewi menilai ‘drama’ mengenai kasus kematian Brigadir J sangat lucu, terlebih permintaan perlindungan tersebut.

Baca Juga: Ferdy Sambo Bak Sebut Brigadir J Tewas Karena Kelakuannya, Dewi Tanjung: Skenario Pelecehan Masih Akan Diterusin, Kalau Enggak..

Pasalnya, ia bertanya-tanya siapa yang memberikan ancaman kepada Putri dan Bharada E, padahal Brigadir J yang disebut melakukan pelecehan seksual sudah tewas.

Oleh karena itu, ia merasa bingung dengan siapa yang ditakuti oleh Putri dan Bharada E hingga harus dilindungi LPSK.

“Drama ini memang sangat lucu sekali ya. Si korban pelecehan minta perlindungan LPSK, sedangkan pelaku pelecehan seksual itu Brigadir Josua, kan udah meninggal. Dia minta perlindungan kepada (dari) siapa, takutnya sama siapa?” tanyanya dikutip Populis.id dari kanal YouTube Dewi Tanjung yang diunggah pada Kamis (4/8/2022).

Ia menambahkan, “Lalu nyai juga baca lagi katanya Bharada E juga minta perlindungan kepada LPSK karena dia diancam. Diancam sama siapa? Sama arwahnya Josua? Sama siapa? Kan pelaku pelecehan seksualnya udah meninggal.”

Dewi pun menilai kalau kasus kematian Brigadir J ini menjadi ‘drama’ ala Ferdy Sambo ini paling luar biasa sepanjang 2022.

“Jadi ‘drama Korea’ ini memang drama yang paling luar biasa sepanjang tahun 2022 dan kita sangat dihibur sekali oleh ‘drama Korea’ ala Ferdy Sambo ini ya,” imbuhnya.

Setelah itu, Dewi juga menyinggung soal pernyataan Ferdy Sambo yang meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi mengenai insiden yang disebut baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E tersebut.

Baca Juga: Jurus Jitu Tangkal Hoaks di Media Sosial, Anggota DPR: Tingkatkan Literasi Digital

Dewi menyampaikan, “Lalu di sini Ferdy Sambo juga mengatakan bahwa ‘kepada masyarakat tolong berhentilah berspekulasi memberikan statement-statement’.”

“Lah emang ada larangan masyarakat itu bersuara, menilai, berpendapat? Kan enggak ada. Malah masyarakat itu dilindungi untuk berpendapat,” lanjutnya.

Dewi kemudian meminta Ferdy Sambo untuk jujur kepada penyidik mengenai apa yang sebenarnya terjadi dalam insiden maut di rumah dinasnya itu.

Menurutnya, jika Ferdy Sambo jujur dan kasus ini tidak seperti ada yang ditutup-tutupi, maka tidak akan banyak spekulasi yang bermunculan di masyarakat.

“Makanya pak, hati-hatilah bersikap, hati-hatilah berbuat supaya tidak dinilai dan dihujat oleh masyarakat gitu ya. Makanya baik-baik aja gitu loh. Lakukan hal yang benar, jujur aja apa yang sebenarnya terjadi,” tegasnya.

Dewi melanjutkan, “Kalau semua ditutup-tutupi dengan satu kebohongan dan terus kebohongan lagi, maka kita akan blunder sendiri gitu loh. Tapi kalau kita jujur dan apa adanya. Maka apa pun itu akan berjalan dengan baik.”

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover