Direktur Political and Poblic Policy Studies (P3S), Jerry Massie menyebut bahwa kesalahan fatal Presiden RI Jokowi Widodo atau Jokowi lebih mengarah mendukung Ganjar Pranowo ketimbang Puan Maharani.
"Ke depan PDIP tak usah dukung Gibran di Solo dan Boby di Medan," telak omongan Jerry kepada Populis.id pada Senin (8/8/2022).
Baca Juga: Bak Kacang Lupa Kulitnya, Jokowi Diduga Dukung 3 Sosok Ini di Pilpres, Jerry Massie: Kalau Bukan Karena PDIP, Dia Itu Zero Bukan Hero!
Kata dia, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) harus tegas dan keras, bahkan jangan mau dipermainkan oleh pihak yang bermain politik dua kaki dan politik kepala dua.
"Pada intinya Puan mau kalah atau menang Jokowi harus support sebagai King Maker," katanya.
Sebelumnya, Jerry Massie meyakini kebenaran kalau asanya dugaan Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan mengarah untuk mendukung ke tiga sosok ini di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca Juga: Bharada E Gak Sendiri Pada Kasus Tewasnya Brigadir J, Ternyata... Ada Pelaku Lain Minta Perlindungan LPSK
Sosok itu adalah ke Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno. Namun, tak ada nama Puan Maharani.
"Memang tipikal Jokowi adalah manusia yang memiliki kriteria lupa balas jasa dan balas budi. Ternyata dia lebih memilih mendukung Prabowo; Ganjar dan Sandiaga memang sudah lama saya duga dia tidak akan mendukung Puan Maharani sebagai Capres," kata Jerry.
Baca Juga: Prabowo Kagum Dengan Jokowi? Ini 4 Alasannya
Hal ini mengarah pada momen-momen di mana Jokowi tak mengundang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani.
"Dua momen pertama dia tak mengundang Megawati dan Puan saat adiknya menikah dan saat lebaran lalu dia memilih ke Jogja dan Bali ketimbang datang sowan dan memberi ucapan pada Megawati dan dia lebih mendengar Luhut Binsar Pandjaitan ketimbang Mega," ujarnya.
Baca Juga: Mau Antarkan Ini, Putri Candrawathi Malah Dilarang Masuk ke Mako Brimob, Gagal Deh Ketemu Sang Suami Ferdy Sambo
Menurutnya, Jokowi bak kacang lupa kulitnya karena melanggar status sebagai petugas partai dan jadi presiden karena campur tangan Megawati.
"Kalau bukan PDIP Jokowi itu "zero" bukan "hero" saya pikir feeling Megawati bakal terkoyak dengan dirinya tak mendukung Puan. Saya pikir Puan sudah tepat di dukung PDIP dengan kekuatan 128 kadernya di parlemen bahkan 2015 kepala daerah menjadi kekuatan bagi PDIP untuk menang," tuturnya.